Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Subkhi Ridho
Pendidik dan Peneliti Sosial-Keagamaan

Wakil Ketua Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah Inggris Raya periode 2018-2019, pendidik dan peneliti sosial-keagamaan.

Trisakti Muhammadiyah, Jangan Gagap Menghadapi Zaman

Kompas.com - 29/07/2019, 07:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

MUHAMMADIYAH dibentuk oleh Kiai Dahlan untuk merespons keadaan sosial-masyarakat di dekade awal abad ke-20 yang sangat terpuruk.

Kondisi pendidikan sangat tidak layak, bahkan banyak masyarakat tidak mendapatkan hak pendidikannya akibat sikap diskriminasi VOC Belanda yang hanya memprioritaskan kaum ningrat yang memperoleh pendidikan.

Begitu pula kondisi perekonomian, sangat jauh dari kata cukup, ditambah dengan munculnya berbagai macam penyakit yang menimpa masyarakat akibat dari kekurangan nutrisi makanan yang bergizi.

Itulah zaman malaise; sebuah keadaan yang serba lesu dan sulit di berbagai bidang.
Berbasis data dan fakta di lapangan kala itu: bidang pendidikan, bidang kesehatan, dan bidang sosial yang tidak dipikirkan oleh banyak orang, maka Kiai Dahlan berinisiatif membuat organisasi kemasyarakatan bercorak sosial-keagamaan.

Organisasi tersebut dinamakan Muhammadiyah, didirikan pada 18 November 1912 di kota Yogyakarta. Sebagai gerakan sosial-keagamaan yang lahir dan tumbuh di perkotaan, ia memiliki corak keagamaan yang relatif berbeda dengan masyarakat yang berada di kultur perdesaan.

Yogyakarta ketika itu, berada di bawah hegemoni kultural keraton, dominasi politik Belanda kolonial dan dominasi ekonomi golongan Tionghoa.

Islam merupakakan fenomena pinggiran, berada di kampung-kampung, tidak berada di pusat kota (Kuntowijoyo, 1991: 267-268).

Akibat pola keagamaan yang dihadapi bercorak sinkretik-tradisional maka gagasannya lebih pada purifikasi Islam dari syirik, bid’ah, dan khurafat. Hal tersebut dilakukan sebagai cara mengubah pola pikir masyarakat agraris ke masyarakat industrial, atau masyarakat tradisional ke masyarakat modern.

Segala sesuatu yang dianggap menghambat kemajuan, supaya ditinggalkan karena kehidupan di perkotaan lebih dinamis, mobil, dan kosmopolit. Berbeda dengan kehidupan masyarakat tradisional (agraris) yang settled, menempat, tidak mobil, cenderung kolot.

Trisakti Muhammadiyah awal

Pendidikan sebagai tugas utama yang mesti diemban oleh manusia sebagai khalifah di muka bumi menjadi sentral dari gerakan Muhammadiyah. Inilah Trisakti pertama.

“Menuntut ilmu itu dari sejak dalam kandungan hingga sampai ajal menjemput”, peribahasa Arab tentang pendidikan inilah yang menjadi rujukan.

Kiai Dahlan kala itu lantas merintis lembaga pendidikan ala “Barat” yang bertahan hingga saat ini, dari tingkat PAUD, SD, SMP, SMA total 7651 sekolah/madrasah, hingga Perguruan Tinggi 174 buah.

Pendidikan ini dalam rangka membangun karakter, integritas, etika, sikap anti korupsi, kepedulian lingkungan, untuk menyebut beberapa yang krusial. Hari ini bangsa ini sedang mengalami masalah berat terkait nilai-nilai tersebut.

Kedua, mendirikan lembaga kesehatan, Penolong Kesengsaraan Oemoem (PKO-PKU).
Lembaga ini merupakan upaya nyata merespons masalah kesehatan yang melanda anak-anak negeri kala itu.Hari ini dapat disaksikan ada 457 rumah sakit (PKU) di seluruh tanah air.

Kesehatan menjadi fokus sebagai metode menyelamatkan generasi bangsa dari berbagai macam penyakit secara lahiriah. Jiwa yang sehat akan melahirkan generasi tangguh dalam situasi apa pun.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudirman Said Berharap Anies dan Prabowo Bisa Bertemu

Sudirman Said Berharap Anies dan Prabowo Bisa Bertemu

Nasional
Marak 'Amicus Curiae', Pakar: Jadi Pertimbangan Hakim MK untuk Gali Rasa Keadilan dalam Masyarakat

Marak "Amicus Curiae", Pakar: Jadi Pertimbangan Hakim MK untuk Gali Rasa Keadilan dalam Masyarakat

Nasional
Menpan-RB Setujui 40.839 Formasi CASN Kemensos demi Kuatkan Layanan Sosial Nasional

Menpan-RB Setujui 40.839 Formasi CASN Kemensos demi Kuatkan Layanan Sosial Nasional

Nasional
Prabowo Disebut Sudah Minta AHY Berikan Nama Kader Demokrat untuk Masuk Kabinet Mendatang

Prabowo Disebut Sudah Minta AHY Berikan Nama Kader Demokrat untuk Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Pangkoarmada I Akan Buat Kajian agar Kapal Patroli yang Dibeli dari Italia Ditempatkan di Wilayahnya

Pangkoarmada I Akan Buat Kajian agar Kapal Patroli yang Dibeli dari Italia Ditempatkan di Wilayahnya

Nasional
Pakar: 'Amicus Curiae' untuk Sengketa Pilpres Fenomena Baru

Pakar: "Amicus Curiae" untuk Sengketa Pilpres Fenomena Baru

Nasional
Densus 88 Polri Kembali Tangkap 1 Teroris Jaringan JI di Sulteng, Totalnya Jadi 8

Densus 88 Polri Kembali Tangkap 1 Teroris Jaringan JI di Sulteng, Totalnya Jadi 8

Nasional
Yusril Tertawa Ceritakan Saksi Ganjar-Mahfud Bawa Beras 5 Kg untuk Buktikan Politisasi Bansos

Yusril Tertawa Ceritakan Saksi Ganjar-Mahfud Bawa Beras 5 Kg untuk Buktikan Politisasi Bansos

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Karangan Bunga Bernada Sindiran Muncul di MK

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Karangan Bunga Bernada Sindiran Muncul di MK

Nasional
Yusril Akui Sebut Putusan 90 Problematik dan Cacat Hukum, tapi Pencalonan Gibran Tetap Sah

Yusril Akui Sebut Putusan 90 Problematik dan Cacat Hukum, tapi Pencalonan Gibran Tetap Sah

Nasional
Bukan Peserta Pilpres, Megawati Dinilai Berhak Kirim 'Amicus Curiae' ke MK

Bukan Peserta Pilpres, Megawati Dinilai Berhak Kirim "Amicus Curiae" ke MK

Nasional
Perwakilan Ulama Madura dan Jatim Kirim 'Amicus Curiae' ke MK

Perwakilan Ulama Madura dan Jatim Kirim "Amicus Curiae" ke MK

Nasional
PPP Tak Lolos ke DPR karena Salah Arah Saat Dukung Ganjar?

PPP Tak Lolos ke DPR karena Salah Arah Saat Dukung Ganjar?

Nasional
Kubu Prabowo Sebut 'Amicus Curiae' Megawati soal Kecurangan TSM Pilpres Sudah Terbantahkan

Kubu Prabowo Sebut "Amicus Curiae" Megawati soal Kecurangan TSM Pilpres Sudah Terbantahkan

Nasional
BMKG Minta Otoritas Penerbangan Waspada Dampak Erupsi Gunung Ruang

BMKG Minta Otoritas Penerbangan Waspada Dampak Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com