Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petani Asal Indonesia Jadi Pembicara di Markas PBB

Kompas.com - 27/07/2019, 12:53 WIB
Retia Kartika Dewi,
Farid Assifa

Tim Redaksi

KOMPAS.com — Majelis Umum PBB mengumumkan tahun ini dimulainya United Nations Decade of Family Farming (2019-2028). Resolusi ini bertujuan untuk pembangunan berkelanjutan serta pemberantasan kemiskinan, kerawanan pangan, dan gizi buruk.

Dalam kesempatan ini, seorang petani sekaligus Ketua Departemen Luar Negeri Serikat Petani Indonesia (SPI) Zainal Arifin Fuat menyampaikan pandangan megenai petani, pertanian, organisasi tani dalam acara yang diselenggarakan Badan Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) di New York, AS,  Selasa (16/7/2019).

Sekretaris Utama Perutusan Tetap Republik Indonesia (PTRI) untuk PBB di New York Ali Andika Wardhana mengungkapkan bahwa ada lima poin utama yang disampaikan Zainal dalam konferensi tersebut.

"Pertama, Zainal menyampaikan bahwa sistem pertanian keluarga (family farming) sebagai sistem pertanian yang bertujuan menjamin ketersediaan bahan pangan yang healthy and sufficient, memperkuat keadilan sosial dan ekonomi, dan lingkungan yang berkelanjutan," ujar Ali saat dihubungi Kompas.com pada Jumat (26/7/2019).

Baca juga: Pidato Ridwan Kamil yang Bikin Kagum Delegasi PBB di Kenya, Mulai Proyek Bahagia hingga Infrastruktur Sosial

Kedua, family farming dapat mendukung upaya pencapaian Sustainable Development Goals nomor 2, yakni zero hunger melalui penguatan peran small-scale food producers.

Selain itu, pada poin ketiga, Zainal mengungkapkan bahwa ada keterkaitan antara upaya pencapaian hal-hal tersebut dengan implementasi United Nations (UN) of Family Farming dan UN Declaration on the Rights of Peasants yang telah diadopsi melalui resolusi SMU PBB New York pada Desember 2018.

Keempat, petani yang juga mewakili Komite Koordinator Gerakan Petani Sedunia (La Via Campesina) menyampaikan agar UN Decade dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya pada petani keluarga.

Oleh sebab itu, diperlukan kebijakan koheren di bidang pertanian di semua level, baik lokal, nasional, regional, maupun subregional.

"Kelima, Zainal meminta semua negara, FAO, pihak Dana Internasional untuk Pengembangan Pertanian (IFAD) bekerja sama, baik di tatanan nasional, regional, maupun global, guna pencapaian tujuan Sustainable Development Goals melalui acara tersebut," ujar Ali.

Tak hanya itu, dalam acara tersebut Ali juga memaparkan terkait penyampaian dari delegasi Indonesia.

"Pemerintah Indonesia memberikan perhatian besar terhadap nasib dan kesejahteraan masyarakat pedesaan, termasuk petani keluarga," ujar Ali.

Kemudian, Indonesia terlibat aktif dalam negosiasi UN Declaration on the Rights of Peasants dan menjadi co-sponsor resolusi SMU PBB pada 2018 terkait deklarasi itu.

Ali mengungkapkan bahwa pemberdayaan dan perlindungan petani, termasuk petani keluarga, dijamin dalam berbagai aturan perundangan nasional, termasuk UU pangan serta UU perlindungan dan pemberdayaan petani.

"Selain itu, Indonesia mendukung UN Decade sebagai upaya untuk memperkuat kemitraan dan kerja sama di antara berbagai stakeholders, termasuk negara-negara dan badan PBB terkait, seperti FAO dan IFAD," ujar Ali.

Baca juga: Pidato Ridwan Kamil Menginspirasi Delegasi Pertemuan PBB di Kenya

Adapun pertanian keluarga adalah bentuk utama produksi pangan dan pertanian di negara maju dan berkembang.

Petani keluarga harus diberdayakan sehingga mereka dapat memenuhi peran mereka sebagai aktor utama dalam suatu pergeseran menuju sistem pangan berkelanjutan, tangguh, dan inklusif yang sangat penting untuk mencapai pembangunan berkelanjutan, berkontribusi pada upaya ketahanan pangan dan gizi, serta tindakan iklim.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

Nasional
Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Nasional
Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Nasional
Menerka Nasib 'Amicus Curiae' di Tangan Hakim MK

Menerka Nasib "Amicus Curiae" di Tangan Hakim MK

Nasional
Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Nasional
Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Nasional
Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Nasional
TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

Nasional
Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangi Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangi Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com