Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Joseph Osdar
Kolumnis

Mantan wartawan harian Kompas. Kolumnis 

Membaca Hambatan Puan Maharani Menjadi Ketua DPR

Kompas.com - 27/07/2019, 06:45 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Sejak menjadi Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan tahun 2014 lalu, Puan Maharani Nakshatra Kusyala sering mengajak saya mengadakan perjalanan di berbagai tempat di Indonesia ini, dan sekali ke Tiongkok.

Dari wilayah paling barat, Kepulauan Mentawai, sampai Kaimana di Irian, saya melihat Puan melakukan kunjungan kerja sebagai menteri.

Dalam perjalanan darat, bila tiba jam makan, kami berhenti di warung-warung. Dalam perjalanan ini kami sering mengadakan pembicaraan.

Setiap kami bicara soal partai politik dengan segala macam pertentangan idiologinya, Puan sering mengatakan, “Bagaimana pun kita adalah sesama bangsa Indonesia.”

Lebih dari itu, kata Puan, kita adalah sesama manusia.

Dalam acara resmi di muka massa, dia sering bicara tentang persatuan dan kesatuan bangsa, terutama ketika di Papua.

Di tempat lain, dia sering bicara soal, “sotil” (bahasa Jawa, alat untuk menggoreng makanan).

Dalam kunjungan kerja di Tiongkok selama satu minggu (Akhir Juli sampai awal Agustus 2016), Puan Maharani banyak dipandang sebagai cucu seorang proklamator Republik Indonesia yang bersahabat dengan Tiongkok.

Secara protokoler, Puan mendapat perhatian cukup istimewa.

Tapi suatu kali, rombongan Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan ini naik ke tingkat lima lewat tangga (bukan lift), tiba-tiba Puan mendekati saya dengan wajah ketakutan dan bertanya dengan suara terbata-bata.

“Pak Osdar nggak papa ya?” Tanyanya pada saya.

“Lho wajahnya kok jadi pucat dan baju basah. Tidak kesakitan karena naik tangga ini ya?”

Langsung saya jawab, “Saya oke oke saja kok.”

Menko yang berusia 42 tahun saat itu langsung minta kepada salah satu asistennya, Siti Nurhaza untuk membeli baju untuk mengganti baju saya yang basah kuyup. Ini sebuah kenangan.

Setiap selesai mengadakan perjalanan seperti ini, sering Puan bertanya pada saya, bagaimana tanggapan orang tentang perjalanan-perjalanan tersebut, dan saya mengatakan “cukup bagus.” “

"Akh jangan-jangan banyak yang bilang, saya ini masih anak kecil,” kata canda Puan setiap kali saya mengatakan banyak tanggan baik terhadap kinerjanya.

”Sering lho saya dengar orang mengatakan saya ini ini ndoro putri. Padahal kan saya sering kerja membanting tulang keliling Indonesia meninggalkan anak dan suami demi untuk bangsa ini, “ujarnya beberapa kali pada saya.

Ihwal tentang “ndoro putri” pernah saya tulis dalam buku saya berjudul “Sisi Lain Istana jilid III SARUNG JOKOWI DAN WAK, WAK, WAK” (Penerbita Buku Kompas).

Beberapa bulan setelah pulang di Indonesia, kebetulan saya bertemiu dengan Presiden ke-5 RI atau Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (atau PDI Perjuangan) Megawati Soekarnoputri.

Untuk catatan kecil, Megawati sering mengatakan tidak suka PDI Perjuangan disingkat PDI-P.

Kembali pertemuan saya dalam acara makan malam bersama beberapa teman wartawan lainnya yang diadakan Megawati.

Ketua Umum PDI Perjuangan yang kebetulan mamanya Puan bertanya pada saya, “Bagaimana kinerja Puan dalam perjalanan perjalanan kerja?”

Cepat saya menjawab, “cukup bagus”.

“Cukup bagus bagaimana, tidak jelas jawabannya," sergah Megga.

"Oh ya Bu Mega, selama di Tiongkok, banyak orang di toko-toko atau di mal-mal, kenal Mbak Puan bukan hanya seorang menteri tapi juga cucu Bung Karno," jawab saya.

“Mbak Puan dalam pidato-pidato resmi di Tiongkok banyak menawarkan kerjasama soal mengelola sungai-sungai bersih di Indonesia bersih, pariwisata dan kesenian,” kata saya lagi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

RI Segera Kuasai 61 Persen Saham Freeport, Jokowi: 80 Persen Pendapatan Akan Masuk ke Negara

RI Segera Kuasai 61 Persen Saham Freeport, Jokowi: 80 Persen Pendapatan Akan Masuk ke Negara

Nasional
Penyidikan Selesai, Nilai Gratifikasi dan TPPU Hakim Agung Gazalba Saleh Capai Rp 9 M

Penyidikan Selesai, Nilai Gratifikasi dan TPPU Hakim Agung Gazalba Saleh Capai Rp 9 M

Nasional
Kenaikan Pemudik Diprediksi Capai 56 Persen Tahun Ini, Jokowi Imbau Masyarakat Mudik Lebih Awal

Kenaikan Pemudik Diprediksi Capai 56 Persen Tahun Ini, Jokowi Imbau Masyarakat Mudik Lebih Awal

Nasional
Jokowi: Mudik Tahun ini Kenaikannya 56 Persen, Total Pemudik 190 Juta

Jokowi: Mudik Tahun ini Kenaikannya 56 Persen, Total Pemudik 190 Juta

Nasional
Jawaban Puan Ditanya soal Wacana Pertemuan Prabowo-Megawati Usai Pilpres 2024

Jawaban Puan Ditanya soal Wacana Pertemuan Prabowo-Megawati Usai Pilpres 2024

Nasional
Yusril Kutip Ucapan Mahfud soal Gugatan ke MK Bukan Cari Menang, Sebut Bertolak Belakang

Yusril Kutip Ucapan Mahfud soal Gugatan ke MK Bukan Cari Menang, Sebut Bertolak Belakang

Nasional
Tunggu Langkah Prabowo, Golkar Tak Masalah PDI-P Merapat ke Koalisi Pemerintahan Selanjutnya

Tunggu Langkah Prabowo, Golkar Tak Masalah PDI-P Merapat ke Koalisi Pemerintahan Selanjutnya

Nasional
Yusril Kembali Klarifikasi Soal 'Mahkamah Kalkulator' yang Dikutip Mahfud MD

Yusril Kembali Klarifikasi Soal "Mahkamah Kalkulator" yang Dikutip Mahfud MD

Nasional
Setelah Lebaran, Ketua MA Proses Pengisian Wakil Ketua MA Non-Yudisial dan Sekretaris MA yang Kosong

Setelah Lebaran, Ketua MA Proses Pengisian Wakil Ketua MA Non-Yudisial dan Sekretaris MA yang Kosong

Nasional
Jokowi: Saya Tidak Mau Berkomentar yang Berkaitan dengan MK

Jokowi: Saya Tidak Mau Berkomentar yang Berkaitan dengan MK

Nasional
KPU dan Kubu Prabowo Kompak, Anggap Gugatan Anies dan Ganjar Langgar Aturan MK

KPU dan Kubu Prabowo Kompak, Anggap Gugatan Anies dan Ganjar Langgar Aturan MK

Nasional
Sekjen Golkar: Bayangkan kalau Kita Lagi Siapkan Pilkada, Malah Bicara Munas, Apa Enggak Pecah?

Sekjen Golkar: Bayangkan kalau Kita Lagi Siapkan Pilkada, Malah Bicara Munas, Apa Enggak Pecah?

Nasional
Singgung Pernyataan Puan soal Hak Angket Pemilu, Golkar: Yang Usulkan Ternyata Belum Berproses

Singgung Pernyataan Puan soal Hak Angket Pemilu, Golkar: Yang Usulkan Ternyata Belum Berproses

Nasional
UU DKJ Disahkan, Gubernur Jakarta Tetap Dipilih Langsung Rakyat

UU DKJ Disahkan, Gubernur Jakarta Tetap Dipilih Langsung Rakyat

Nasional
THN Ungkap Praktik Pembatalan Hasil Pemilu Terjadi di Berbagai Negara

THN Ungkap Praktik Pembatalan Hasil Pemilu Terjadi di Berbagai Negara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com