JAKARTA, KOMPAS.com - Survei Laboratorium Kebijakan Publik Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Surakarta menunjukkan bahwa dua putra Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming dan Kaesang Pangarep bisa masuk dalam bursa Pemilihan Wali Kota Surakarta untuk periode 2020-2025.
Hasil survei ini dilihat berdasarkan popularitas keduanya yang dilihat oleh responden.
Namun, Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya meyakini bahwa lembaga penelitian tersebut sengaja memasukkan dua nama tersebut untuk meramaikan survei.
"Itu kan cuma lembaga survei yang masukin namanya saja. Jadi bukan berarti masuk bursa," ujar Yunarto kepada Kompas.com, Jumat (26/7/2019).
Baca juga: Nama Gibran-Kaesang di Bursa Kepala Daerah dan Restu dari Jokowi...
Yunarto mengatakan, Gibran maupun Kaesang tampaknya tidak tertarik menyelam ke dunia politik.
Saat ini keduanya tengah getol membangun bisnis mereka masing-masing. Apalagi, bisnis kuliner Gibran dan Kaesang menjadi idola masyarakat.
Oleh karena itu, Yunarto menganggap nama Kaesang dan Gibran hanya disisipkan lembaga penelitian saja. Ia mencontohkan nama penyanyi Syahrini yang pernah masuk ke survei bursa calon presiden.
"Mungkin supaya ramai di media saja ini mereka rilisnya," kata Yunarto.
Metode survei
Survei Laboratorium Kebijakan Publik Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Surakarta dilakukan di 96 titik lokasi dengan delapan responden di masing-masing titik. Survei menguji tiga kategori, yaitu popularitas, akseptabilitas, dan elektabilitas.
Dari kategori popularitas, nama Gibran muncul dengan angka tertinggi, yakni 90 persen yang mengenal namanya.
Disusul dengan Wakil Wali Kota Surakarta Achmad Purnomo. Sementara, nama Kaesang muncul di urutan ketiga dengan persentase popularitas 86 persen.
Baca juga: Mungkinkah Gibran dan Kaesang Terjun ke Dunia Politik?
Dari kategori akseptabilitas, Achmad Purnomo menempati peringkat tertinggi dengan persentase 83 persen, diikuti Gibran dengan persentase 61 persen, dan Teguh dengan 49 persen.
Dari segi elektabilitas, Achmad Purnomo juga masih menempati urutan pertama dengan angka 38 persen, diikuti Gibran dengan 13 persen, dan Teguh Prakosa dengan angka 11 persen.