JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Kasus Novel Baswedan, Hermawan Sulistyo menyampaikan, penyidik KPK berperan pasif dalam mengungkap penyerang penyidik KPK Novel Baswedan bersama TGPF.
Menurut dia, keterlibatan penyidik KPK minim. Mulanya, ada 5 penyidik KPK yang terlibat penuh dalam penelusuran itu.
Para penyidik tersebut aktif memberikan masukan untuk memeriksa siapa saja yang dianggap berkaitan pada awalnya.
Namun, lama-lama, satu per satu penyidik tak tak aktif. Mereka beralasan sibuk karena harus mengurus perkara lainnya di KPK.
"Mereka beri kabar ke kami tidak bisa ikut, tidak muncul sekali, dua kali, lama-lama tidak ada dan tidak pernah obstruksi jalannya pemeriksaan tapi juga tidak pernah membantu. Jadinnya perannya pasif saja," kata Hermawan dalam tayangan Mata Najwa yang ditayangkan Narasi TV dan diunggah pada Kamis (25/7/219).
Baca juga: Novel Baswedan Sebut TGPF Lupa Ungkit Kasus Buku Merah dalam Temuannya
Ia menjawab anggapan bahwa hasil temuan TGPF tidak memuaskan, atau malah menyisakan tanda tanya. Padahal, investigasinya memakan waktu cukup lama.
"Persoalannya adalah lima penyidik KPK yang tadinya terlibat penuh," ujar Hermawan dalam tayangan tersebut.
Pria yang akrab disapa Kiki itu mengatakan, mereka telah melakukan pendalaman sesuai prosedur yang melibatkan seluruh unsur dalam tim.
"Mereka beri kabar ke kami tidak bisa ikut, tidak muncul sekali, dua kali, lama-lama tidak ada dan tidak pernah obstruksi jalannya oemeriksaan tapi juga tidak pernah membantu. Jadin perannya pasif saja," kata Hermawan.
Ketua KPK Agus Rahardjo juga duduk satu meja dengan Hermawan dalam program tersebut.
Baca juga: Kuasa Hukum Novel Protes Komposisi Tim Teknis
Agus menyatakan bahwa dirinya agak kecewa dengan temuan yang dirilis TGPF soal perkembangan kasua Novel. Meskipun, di dalamnya juga terdapat orang-orang KPK.
Tim sebelum TGPF dibentuk pun melibatkan beberapa personel KPK. Namun, Agus mengaku tak tahu seberapa aktif keterlibatan perwakilan KPK dalam tim tersebut.
"Ada orang KPK yang terlibat dalam penyelidikan yang sudah lama, yang kita perbantukan ke tim Polri. Saya tidak tahu seberapa intensifnya tim ini digunakan," kata Agus.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.