Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanggapi Viral Potensi Tsunami Laut Selatan, BPBD DIY Keluarkan Video Imbauan

Kompas.com - 25/07/2019, 14:58 WIB
Retia Kartika Dewi,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY mengunggah video imbauan yang menyerukan kepada masyarakat agar tenang dan tetap waspada merespons informasi potensi gempa megathrust dan tsunami besar di pesisir pantai selatan Jawa.

Video imbauan itu diunggah di akun Twitter BPBD DIY, @pusdalops_diy, Rabu (24/7/2019).

Melalui video tersebut, Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD DIY Biwara Yuswantana mengatakan, masyarakat sebaiknya tetap tenang dan waspada terhadap potensi, bukan prediksi, di wilayah DIY yang kompleks.

Masyarakat diimbau tidak terpengaruh terhadap isu yang menyesatkan.

"Potensi dan prediksi itu berbeda, karena prediksi (berarti) sudah memenuhi kapan, di mana, dan seberapa besar kekuatannya," ujar Biwara dalam video.

Baca juga: Viral Potensi Tsunami Selatan Jawa, Ahli Ingatkan Warga Lakukan 4 Hal Ini

BPBD menekankan bahwa kata "potensi" artinya bisa terjadi kapan saja, tetapi tak ada yang bisa memprediksi kapan terjadinya beserta kekuatan gempa dan tsunami megathrust.

"Tetapi, ini adalah potensi bukan prediksi ya sekali lagi, sehingga kapan terjadinya tidak ada yang tahu," ujar Biwara.

Saat dihubungi Kompas.com, Kamis (25/7/2019), Biwara mengimbau agar masyarakat melakukan kesiapsiagaan melalui upaya-upaya mitigasi struktural dan non-struktural.

Upaya struktural bisa dengan membangun rumah atau bangunan yang tahan gempa, penataan ruang, dan meningkatkan kapasitas masyarakat akan kesadaran ancaman dan potensi gempa maupun tsunami.

Sementara, untuk non-struktural bisa dengan memahami seperti apa kondisi dan situasi ketika gempa dan tsunami besar melanda.

"Bisa memahami situasi gempa yang kemudian memicu tsunami, apa itu gempa dan tsunami yang kemudian seperti apa kondisinya," ujar Biwara.

Baca juga: BMKG: Kajian soal Gempa dan Tsunami di Selatan Jawa Itu Potensi, Bukan Prediksi

Oleh karena itu, dengan berbekal pengetahuan dari informasi tersebut, masyarakat bisa tahu harus menyelamatkan diri ke mana dan tempat aman yang terdekat.

Ia mengatakan, upaya lain bisa dilakukan dengan membangun rumah atau bangunan yang tahan gempa, penataan ruang, dan meningkatkan kapasitas masyarakat akan kesadaran ancaman dan potensi gempa maupun tsunami.

"Jadi, informasi itu ada infomasi penting yang disampaikan supaya kemudian kita memahami bahwa inilah kondisi yang ada di sekitar kita, sehingga turut membangun peningkatan kapasitas dan kesiapsiagaannya," ujar Biwara.

BPBD berharap bahwa informasi mitigasi dapat dipahami secara proporsional di mana tidak sampai menimbulkan keresahan warga.

"Saya berharap masyarakat untuk tetap tenang seperti biasa, tentu dengan terus-menerus meningkatkan kesiapsiagaan," lanjut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

Nasional
Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Nasional
Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Nasional
Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Nasional
TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

Nasional
Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Nasional
Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Nasional
Mardiono Jajaki Pertemuan dengan Prabowo Setelah Putusan MK

Mardiono Jajaki Pertemuan dengan Prabowo Setelah Putusan MK

Nasional
Mardiono Sebut Ada Ajakan Informal dari PAN dan Golkar Gabung ke Koalisi Prabowo-Gibran

Mardiono Sebut Ada Ajakan Informal dari PAN dan Golkar Gabung ke Koalisi Prabowo-Gibran

Nasional
Jokowi Bertemu Bos Apple di Istana Besok Pagi, Akan Bahas Investasi

Jokowi Bertemu Bos Apple di Istana Besok Pagi, Akan Bahas Investasi

Nasional
Otto Hasibuan Sebut Kubu Anies dan Ganjar Tak Mau Tahu dengan Hukum Acara MK

Otto Hasibuan Sebut Kubu Anies dan Ganjar Tak Mau Tahu dengan Hukum Acara MK

Nasional
Sekjen PDI-P Ungkap Bupati Banyuwangi Diintimidasi, Diperiksa Polisi 6 Jam

Sekjen PDI-P Ungkap Bupati Banyuwangi Diintimidasi, Diperiksa Polisi 6 Jam

Nasional
Menteri ESDM Jelaskan Dampak Konflik Iran-Israel ke Harga BBM, Bisa Naik Luar Biasa

Menteri ESDM Jelaskan Dampak Konflik Iran-Israel ke Harga BBM, Bisa Naik Luar Biasa

Nasional
Jawab PAN, Mardiono Bilang PPP Sudah Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Jawab PAN, Mardiono Bilang PPP Sudah Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com