Sementara, untuk non-struktural bisa dengan memahami seperti apa kondisi dan situasi ketika gempa dan tsunami besar melanda.
"Bisa memahami situasi gempa yang kemudian memicu tsunami, apa itu gempa dan tsunami yang kemudian seperti apa kondisinya," ujar Biwara.
Baca juga: BMKG: Kajian soal Gempa dan Tsunami di Selatan Jawa Itu Potensi, Bukan Prediksi
Oleh karena itu, dengan berbekal pengetahuan dari informasi tersebut, masyarakat bisa tahu harus menyelamatkan diri ke mana dan tempat aman yang terdekat.
Ia mengatakan, upaya lain bisa dilakukan dengan membangun rumah atau bangunan yang tahan gempa, penataan ruang, dan meningkatkan kapasitas masyarakat akan kesadaran ancaman dan potensi gempa maupun tsunami.
"Jadi, informasi itu ada infomasi penting yang disampaikan supaya kemudian kita memahami bahwa inilah kondisi yang ada di sekitar kita, sehingga turut membangun peningkatan kapasitas dan kesiapsiagaannya," ujar Biwara.
BPBD berharap bahwa informasi mitigasi dapat dipahami secara proporsional di mana tidak sampai menimbulkan keresahan warga.
"Saya berharap masyarakat untuk tetap tenang seperti biasa, tentu dengan terus-menerus meningkatkan kesiapsiagaan," lanjut dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.