Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Membaca Peta Politik dari Pertemuan Megawati-Prabowo dan Manuver Koalisi Jokowi...

Kompas.com - 25/07/2019, 12:02 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Sementara itu, mengenai pertemuan Megawati-Prabowo, dianggapnya belum membicarakan isu-isu politik yang strategis.

"Jadi ini lebih ke penjajakan,” kata dia.

Baca juga: Peran Budi Gunawan di Pertemuan Prabowo dengan Megawati dan Jokowi..

Baik Megawati maupun Prabowo menyatakan, pertemuan ini adalah bagian dari upaya merawat silaturahim sebagai dua orang sahabat lama.

Menurut Mada, pertemuan kedua tokoh ini juga memperlihatkan cairnya koalisi politik di Indonesia karena tidak bersifat tidak ideologis.

Sementara, di level akar rumput, hal ini tidak disadari.

“Sehingga tidak mengherankan jika kemudian banyak orang di level grass root yang sangat kecewa dengan manuver-manuver elite dalam 2 hari ini lewat pertemuan-pertemuan itu,” sebutnya.

Pertemuan Surya Paloh dan Anies Baswedan

Terakhir, terkait pertemuan Ketum Nasdem Surya Paloh dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, menurut dia, bagian dari manuver untuk orientasi Pemilihan Presiden 2024.

“Jadi melihat kemungkinan atau potensi Anies menjadi salah satu calon yang masuk dalam bursa Pilpres 2024 nanti,” kata Mada.

Namun, langkah ini dianggapnya masih penjajakan awal yang dilakukan Nasdem untuk melihat potensi-potensi di panggung politik 5 tahun mendatang.

“Masih pertemuan awal yang nanti akan ditindaklanjuti oleh Nasdem, atau Surya Paloh sebagai ketua Nasdem, untuk menjajaki komunikasi dengan calon-calon yang dianggap potensial, selain Anies Baswedan,” ujar dia.

Baca juga: Fraksi Gerindra Ingatkan Anies Jangan Tergiur Manuver Surya Paloh

“Saya kira mumpung masih lama ya, meskipun sebenarnya 5 tahun itu juga bukan periode lama untuk kemudian bisa melahirkan seorang pemimpin dalam level nasional yang bisa memenuhi ekspektasi banyak orang,” papar Mada.

Usai pertemuan, Surya Paloh mengatakan, terbuka kemungkinan partainya mengusung Anies Baswedan pada Pilpres 2024.

Paloh menyebutkan, dalam pertemuan dengan Anies, ia memberikan saran kepada Anies agar tugas-tugasnya bisa dilakukan dengan baik.

Menurut dia, sosok Anies tak hanya dibutuhkan warga Jakarta, tetapi juga bangsa Indonesia. 

Saat ditanya apakah pernyataan ini menunjukkan dukungannya kepada Anies, Paloh menjawab santai.

"Sudah pastilah dukungan. Secara politik, lahiriyah, batiniyah lah dukungan," ujar Surya Paloh. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com