Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini 5 Fakta Kunjungan Pertama Pangeran Mohamed ke Indonesia...

Kompas.com - 25/07/2019, 09:57 WIB
Ihsanuddin,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

Kompas TV Presiden Joko Widodo Rabu (24/7) siang menyambut kedatangan putra mahkota Abu Dhabi yang juga wakil panglima tertinggi angkatan bersenjata Persatuan Emirat Arab (UEA) Sheikh Mohamed Bin Zayed Al Nahyan di Istana Kepresidenan, Bogor, Jawa Barat.<br /> <br /> Presiden Jokowi menyambut Sheikh Mohamed Bin Zayed Al Nahyan dengan upacara kenegaraan begitu tiba di Istana Bogor dalam upacara tersebut, dikumandangkan lagu kebangsaan kedua negara diiringi 21 kali dentuman meriam.<br /> <br /> Presiden Jokowi dan Sheikh Zayed juga melakukan penanaman pohon bersama di halaman Istana Bogor. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan pembahasan soal kerjasama ekonomi menjadi topik utama pembicaraan keduanya.

Menlu menyebut, saat berbincang di beranda, disuguhkan buah-buahan khas Indonesia. Salah satunya adalah durian.

"Oh iya makan durian, suguhan di veranda talk," kata Menlu.

Baca juga: Jokowi Suguhkan Durian untuk Pangeran Abu Dhabi, Bagaimana Reaksinya?

Selain durian, ada juga buah-buahan khas Indonesia lain yang disuguhkan seperti salak dan manggis.

"Seperti salak kan jarang mereka lihat. Jadi tadi (Sheikh Mohamed) tanya ini apaan? Oh ini namanya salak, terus ada manggis, kemudian durian," kata Retno.

Lalu, bagaimana reaksi Syekh Mohamed saat mencicipi durian?

"Kebetulan durian tadi enggak begitu bau ya, enggak begitu menyengat gitu. Jadi, oke sih kayaknya," kata Retno.

Tanam Pohon.

Setelah berbincang di beranda Istana, Jokowi dan Mohamed menuju halaman istana Bogor untuk melakukan penanaman pohon. Pohon yang ditanam adalah pohon damar, sejenis pohon anggota tumbuhan runjung yang merupakan tumbuhan asli Indonesia.

Damar menyebar di Maluku, Sulawesi, hingga ke Filipina. Di Jawa, tumbuhan ini dibudidayakan untuk diambil getah untuk industri. Getah damar ini diolah untuk dijadikan kopal (olahan getah).

Terlihat Mohamed yang lebih dahulu menaruh tanah ke pohon tersebut, disusul kemudian Jokowi. Setelah itu Jokowi dan Mohamed mengguyur air ke Pohon Damar yang ditanam bersama itu.

Selepas menanam pohon, Jokowi kembali mengajak Mohamed ke beranda belakang Istana Bogor. Setelah penanaman pohon, Jokowi dan Mohamed menggelar pertemuan bilateral bersama para menteri.

Dari Indonesia, turut hadir Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Pariwisata Arief Yahya, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.

MoU Rp 136 Triliun

Pertemuan Presiden dan Mohamed menghasilkan tiga memorandum of understanding (MoU) bisnis bernilai besar.

"Dari 3 MoU tadi yang business to business itu, nilai totalnya sekitar Rp 136 triliun. Atau 9,7 milyar USD," kata Menlu Retno usai pertemuan.

Menlu menjelaskan, kesepakatan business to business dilakukan oleh tiga perusahaan. Pertama, PT Pertamina (Persero) dengan ADNOC untuk pengembangan RDMP Balikpapan.

Kedua, PT Chandra Asri Petrochemicals dan Mubadala untuk proyek Naphta Cracker dan Petrochemical Complex.

Halaman:


Terkini Lainnya

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Satkar Ulama Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar Lagi, Doakan Menang Aklamasi

Satkar Ulama Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar Lagi, Doakan Menang Aklamasi

Nasional
Gibran Temui Prabowo di Kertanegara Jelang Penetapan Presiden-Wapres Terpilih

Gibran Temui Prabowo di Kertanegara Jelang Penetapan Presiden-Wapres Terpilih

Nasional
KPU Batasi 600 Pemilih Tiap TPS untuk Pilkada 2024

KPU Batasi 600 Pemilih Tiap TPS untuk Pilkada 2024

Nasional
Dianggap Sudah Bukan Kader PDI-P, Jokowi Disebut Dekat dengan Golkar

Dianggap Sudah Bukan Kader PDI-P, Jokowi Disebut Dekat dengan Golkar

Nasional
PDI-P Tak Pecat Jokowi, Komarudin Watubun: Kader yang Jadi Presiden, Kita Jaga Etika dan Kehormatannya

PDI-P Tak Pecat Jokowi, Komarudin Watubun: Kader yang Jadi Presiden, Kita Jaga Etika dan Kehormatannya

Nasional
Menko Polhukam: 5.000 Rekening Diblokir Terkait Judi Online, Perputaran Uang Capai Rp 327 Triliun

Menko Polhukam: 5.000 Rekening Diblokir Terkait Judi Online, Perputaran Uang Capai Rp 327 Triliun

Nasional
Golkar Sebut Pembicaraan Komposisi Menteri Akan Kian Intensif Pasca-putusan MK

Golkar Sebut Pembicaraan Komposisi Menteri Akan Kian Intensif Pasca-putusan MK

Nasional
KPU: Sirekap Dipakai Lagi di Pilkada Serentak 2024

KPU: Sirekap Dipakai Lagi di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Pasca-Putusan MK, Zulhas Ajak Semua Pihak Bersatu Wujudkan Indonesia jadi Negara Maju

Pasca-Putusan MK, Zulhas Ajak Semua Pihak Bersatu Wujudkan Indonesia jadi Negara Maju

Nasional
Temui Prabowo di Kertanegara, Waketum Nasdem: Silaturahmi, Tak Ada Pembicaraan Politik

Temui Prabowo di Kertanegara, Waketum Nasdem: Silaturahmi, Tak Ada Pembicaraan Politik

Nasional
Momen Lebaran, Dompet Dhuafa dan Duha Muslimwear Bagikan Kado untuk Anak Yatim dan Duafa

Momen Lebaran, Dompet Dhuafa dan Duha Muslimwear Bagikan Kado untuk Anak Yatim dan Duafa

Nasional
Deputi KPK Minta Prabowo-Gibran Tak Berikan Nama Calon Menteri untuk 'Distabilo' seperti Era Awal Jokowi

Deputi KPK Minta Prabowo-Gibran Tak Berikan Nama Calon Menteri untuk "Distabilo" seperti Era Awal Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com