Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertemu Jokowi, OSO Sodorkan 40 Kader Hanura Sebagai Menteri

Kompas.com - 24/07/2019, 20:01 WIB
Ihsanuddin,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

Kompas TV Dugaan adanya kecurangan dalam penghitungan suara di Surabaya membuat Bawaslu setempat mengeluarkan rekomendasi penghitungan suara ulang di seluruh TPS di seluruh wilayah Surabaya, Jawa Timur. Sejumlah partai, termasuk PKB, Gerindra, Hanura, PAN, dan PKS mempercayai telah terjadi penggelembungan, pengurangan, serta kesalahan penjumlahan suara sah yang mereka anggap menguntungkan salah satu partai lain, dalam hal ini PDI-Perjuangan. Dalam dialog akan coba menjawab kecurigaan ini bersama sejumlah narasumber, yakni Ketua DPP dari PDI Perjuangan, Nusyirwan Soejono, caleg DPR RI dari PKB dapil Jawa Timur 1, Syaikhul Islam, dan Komisioner Bawaslu Jawa Timur, Aang Kunaifi. #PenggelembunganSuara #JawaTimur #Surabaya

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang beserta jajaran bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Bogor, Rabu (24/7/2019). Oesman mengaku, dalam pertemuan itu Jokowi bertanya berapa kader Hanura yang diusulkan jadi menteri.

"Soal kabinet itu ternyata belum ada apa-apa, belum disusun. Malah (Jokowi) tanya sama saya 'Pak Oesman kira kira usul Pak Oesman berapa itu anggota yang bakal diusulkan?'" kata Oesman usai pertemuan.

"Saya bilang gak banyak pak, 40," sambung dia.

Baca juga: OSO Bersyukur Prabowo Bertemu Megawati

Menurut Oesman, Presiden Jokowi kaget saat mendengar pernyataannya itu. Sebab, jumlah kementerian saja tidak sampai 40.

Pria yang akrab disapa OSO ini lalu menjelaskan, 40 nama itu ia sodorkan ke Jokowi karena Hanura kalah di pileg 2019. Hanura gagal melewati ambang batas suara 4 persen sehingga tak lolos ke parlemen.

"Lho pak kalau menang saya nggak ngusulin apa-apa. Jadi kalau menang, ngapain ngusul-ngusul? Tapi karena saya kalah, saya ngusulin yang banyak supaya nanti saya menang. Ketawa dia," kata OSO menirukan percakapannya dengan Jokowi.

Baca juga: Hanura Sebut Pertemuan 4 Ketum Parpol di Kantor Nasdem Bahas Kursi MPR

 

Usai pertemuan dengan seluruh pengurus Hanura, OSO memang sempat berbincang empat mata dengan Presiden Jokowi. Sementara pengurus Hanura lainnya sudah meninggalkan ruangan.

"Saya sudah ngasih nama 40, yang mana yang disetujui, itu belum tentu. Dicoret yang mana saya pun enggak tahu," kata Oesman.

Namun saat wartawan bertanya mengenai nama-nama yang diajukan, OSO enggan mengungkapkan.

"Diantara 40 mana saya ingat," kata Ketua DPD RI ini.

Adapun kedatangan OSO dan pengurus Hanura ke Istana Bogor ini dalam rangka silaturahmi Jokowi dengan parpol pendukungnya di Pilpres 2019 lalu. Sebelumnya Jokowi sudah bertemu partai-partai lain yakni Golkar, PKB, Nasdem, PPP, dan PSI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com