Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Megawati Bertemu Prabowo, Mungkinkah Membahas Kesepakatan Politik?

Kompas.com - 24/07/2019, 13:32 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Pertemuan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto berlangsung pada Rabu (24/7/2019) siang.

Megawati dan Prabowo bertemu di kediaman Megawati, Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat.

Belum jelas apa saja yang akan dibicarakan keduanya. Namun, tak tertutup kemungkinan Megawati dan Prabowo membahas soal politik pasca-Pemilu 2019.

Pengamat politik yang juga Kepala Pusat Kajian Politik (Puskapol) Universitas Indonesia Aditya Perdana menilai, jika keduanya membahas soal kesepakatan politik, hal itu tak mudah dilakukan.

Baca juga: Pukul 12.30 WIB Siang Ini, Prabowo Temui Megawati di Teuku Umar

Menurut dia, akan ada resistensi di internal koalisi pendukung Jokowi dan Prabowo.

“Karena di dalam koalisi atau di partai politik baik itu Pak Jokowi atau Pak Prabowo bukan hal yang gampang juga untuk menerima atau menawarkan sesuatu,” kata Adit saat dihubungi Kompas.com, Rabu (24/7/2019).

Adit mengatakan, Megawati, yang berada dalam koalisi pendukung Jokowi, harus mempertimbangkan keberadaan partai-partai politik pendukung selama Pilpres 2019 yang sudah banyak bekerja demi kemenangan Jokowi-Ma’ruf.

“Jadi kalau dari Pak Jokowi ingin menerima (tawaran politik dari Prabowo) itu bukan hal yang gampang diterima oleh kelompok partai-partai pendukung,” ujar Adit.

“Karena mereka kan pengen mengatakan bahwa ‘Kami ini sudah berkeringat gitu lho untuk membantu Pak Jokowi’ sehingga ada harga atau pandangan yang juga harus dihargai oleh Pak Jokowi dan tim,” lanjut dia.

Baca juga: LIVE STREAMING: Pertemuan Megawati dengan Prabowo Subianto

Sementara di kubu Prabowo ada beban secara psikologis untuk akhirnya bisa mengambil kesepakatan bersama dengan Megawati atau kubu yang menjadi rivalnya selama kontestasi Pilpres 2019.

“Sementara dari sisinya Pak Prabowo, saya sangat yakin sulit juga menawarkan sesuatu, pasti ada (beban) dari sisi psikologis, belum tentu mudah. Karena mereka kan bukan bagian perjuangannya koalisi tersebut,” kata Adit.

Dalam pertemuan siang ini, belum jelas apa yang akan dibicarakan Megawati dan Prabowo.

Yang pasti, keduanya melakukan santap siang bersama. Bahkan, Megawati mempersiapkan menu makan siang khusus untuk Prabowo.

"Persiapan secara khusus karena nanti acaranya juga dengan makan siang bersama. Sehingga menu makan siang pun oleh Ibu Mega dipersiapkan secara khusus," ujar Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, di depan kediaman Megawati, seperti dikutip dari pemberitaan Kompas.com.

"Tadi saya sampai melihat untuk memilih bawang yang dipakai untuk masakan pun Ibu Mega memilihkan secara khusus," lanjut dia.  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Yusril Kembali Klarifikasi Soal 'Mahkamah Kalkulator' yang Dikutip Mahfud MD

Yusril Kembali Klarifikasi Soal "Mahkamah Kalkulator" yang Dikutip Mahfud MD

Nasional
Setelah Lebaran, Ketua MA Proses Pengisian Wakil Ketua MA Non-Yudisial dan Sekretaris MA yang Kosong

Setelah Lebaran, Ketua MA Proses Pengisian Wakil Ketua MA Non-Yudisial dan Sekretaris MA yang Kosong

Nasional
Jokowi: Saya Tidak Mau Berkomentar yang Berkaitan dengan MK

Jokowi: Saya Tidak Mau Berkomentar yang Berkaitan dengan MK

Nasional
KPU dan Kubu Prabowo Kompak, Anggap Gugatan Anies dan Ganjar Langgar Aturan MK

KPU dan Kubu Prabowo Kompak, Anggap Gugatan Anies dan Ganjar Langgar Aturan MK

Nasional
Sekjen Golkar: Bayangkan kalau Kita Lagi Siapkan Pilkada, Malah Bicara Munas, Apa Enggak Pecah?

Sekjen Golkar: Bayangkan kalau Kita Lagi Siapkan Pilkada, Malah Bicara Munas, Apa Enggak Pecah?

Nasional
Singgung Pernyataan Puan soal Hak Angket Pemilu, Golkar: Yang Usulkan Ternyata Belum Berproses

Singgung Pernyataan Puan soal Hak Angket Pemilu, Golkar: Yang Usulkan Ternyata Belum Berproses

Nasional
UU DKJ Disahkan, Gubernur Jakarta Tetap Dipilih Langsung Rakyat

UU DKJ Disahkan, Gubernur Jakarta Tetap Dipilih Langsung Rakyat

Nasional
THN Ungkap Praktik Pembatalan Hasil Pemilu Terjadi di Berbagai Negara

THN Ungkap Praktik Pembatalan Hasil Pemilu Terjadi di Berbagai Negara

Nasional
Jelaskan Kenapa Hak Angket Pemilu Belum Berjalan, Fraksi PKB Singgung soal Peran PDI-P

Jelaskan Kenapa Hak Angket Pemilu Belum Berjalan, Fraksi PKB Singgung soal Peran PDI-P

Nasional
Kubu Prabowo Anggap Permintaan Diskualifikasi Gibran Tidak Relevan

Kubu Prabowo Anggap Permintaan Diskualifikasi Gibran Tidak Relevan

Nasional
Kubu Prabowo-Gibran Minta MK Putus Gugatan Anies-Muhaimin Cacat Formil

Kubu Prabowo-Gibran Minta MK Putus Gugatan Anies-Muhaimin Cacat Formil

Nasional
Momen Hakim MK Tegur Kuasa Hukum yang Puja-puji Ketua KPU RI Hasyim Ay'ari

Momen Hakim MK Tegur Kuasa Hukum yang Puja-puji Ketua KPU RI Hasyim Ay'ari

Nasional
Presiden Diminta Segera Atasi Kekosongan Jabatan Wakil Ketua MA Bidang Non-Yudisial

Presiden Diminta Segera Atasi Kekosongan Jabatan Wakil Ketua MA Bidang Non-Yudisial

Nasional
UU DKJ Disahkan, Jakarta Tak Lagi Sandang 'DKI'

UU DKJ Disahkan, Jakarta Tak Lagi Sandang "DKI"

Nasional
Bos Freeport Ajukan Perpanjangan Relaksasi Izin Ekspor Konsentrat Tembaga hingga Desember 2024

Bos Freeport Ajukan Perpanjangan Relaksasi Izin Ekspor Konsentrat Tembaga hingga Desember 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com