Persiapan N sudah cukup matang. N sudah memetakan kondisi di beberapa kantor polisi di Padang.
"Polda sudah disurvei, Polresta Padang. Merencanakan jenis bom yang sedang dirakit untuk diledakkan. Sasarannya pada upacara 17 Agustus mendatang," ujar Dedi.
Baca juga: Terduga Teroris yang Ditangkap di Padang Punya Jaringan di Afghanistan
Bahkan, N sudah membuntuti beberapa personel Polri yang akan dijadikan target. Rencananya, ia akan menyerang personel Polri itu untuk menguasai senjata apinya.
S rupanya juga memiliki hubungan dengan aksi terorisme di luar negeri. Salah satunya adalah bom bunuh diri di gereja Katolik Pulau Jolo, Filipina pada 27 Januari 2019. Aksi itu, menurut polisi, dilakukan pasangan suami-istri warga negara Indonesia berinisial RRZ dan UHS.
Keduanya diketahui merupakan anggota JAD Makassar.
Menurut keterangan polisi, S mendanai RRZ dan UHS melakukan bom bunuh diri ke Filipina.
"Karena mengetahui rencana aksi tersebut dan sudah memberikan dana untuk dua tersangka ke Filipina dari Makassar," tutur Dedi.
Nantinya, Polri beserta polisi Filipina akan mencocokkan DNA RRZ dan UHS dengan sampel DNA dari keluarga untuk memastikan identitas keduanya.
S sendiri tidak langsung menyerahkan dana kepada RRZ dan UHS, melainkan melalui warga negara Indonesia berinisial AB dan Y.
AB merupakan WNI asal Makasar, yang diduga berada di Filipina Selatan. AB berperan untuk mengatur kepergian dua terduga pelaku.
Sementara, Y merupakan sebagai penghubung antara Indonesia dan Filipina. Y adalah anggota JAD Kalimantan Timur dan sudah diamankan di Malaysia pada awal Juni 2019.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.