JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) ingatkan kekerasan dalam bentuk bullying atau perundungan tidak bisa dianggap remeh.
KPAI mencatat tahun 2018 ada 107 anak yang menjadi korban bulllying dan ada 127 pelaku bully anak.
Sementara perundungan di media sosial juga banyak terjadi dengan 109 anak menjadi korban di 2018 dan pelaku 112 anak.
Komisioner KPAI Retno Listyarti mengatakan korban perundungan atau kasus bullying dapat memicu bunuh diri apabila tidak ditangani dengan baik.
"Ini edukasi juga ya kepada masyarakat bahwa guru-guru harus punya kepekaan dan jangan masalah bully dianggap remeh" kata Retno di Kantor KPAI, Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat, Selasa (23/7/2019).
Baca juga: Studi: Tidak Semua Anak Agresif adalah Pelaku Bullying
Menurut dia, terdapat beberapa sekolah yang sudah memiliki sistem yang baik untuk mencegah adanya kasus bullying.
Akan tetapi, beberapa sekolah lain masih kurang pengawasan sehingga praktik yang merugikan tumbuh kembang bagi anak itu terjadi.
Oleh karena itu ia menyarankan, orangtua dan guru dapat lakukan pengawasan terhadap anak, baik itu di sekolah, rumah, maupun media sosial si anak.
Sebab, menurut dia, ada kekhawatiran kasus bullying ini berpindah ke dunia maya.
"Ini orangtua atau guru harus terjun langsung, amati setiap pergerakan si anak di sekolah maupun di rumah. Alangkah baik di media sosial untuk melihat aktivitas anak yang berpotensi menjadi pembuli tau dibuli. Agar tidak ada kekerasan dan setiap anak Indonesia harus bahagia," tutur Retno.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.