Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri Sebut Pengebom Gereja di Filipina Suami-Istri WNI

Kompas.com - 23/07/2019, 15:13 WIB
Devina Halim,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi mengungkap identitas dua WNI yang diduga menjadi pelaku bom bunuh diri di gereja Katolik Pulau Jolo, Filipina Selatan, pada 27 Januari 2019.

Inisial keduanya adalah RRZ dan UHS yang merupakan anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Makassar. Mereka adalah pasangan suami istri. 

"Ternyata pelaku suicide bomber di Filipina adalah dua orang Indonesia atas nama Rullie Rian Zeke dan Ulfah Handayani Saleh," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo saat konferensi pers di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (23/7/2019). 

Baca juga: Menhan: Waspada dan Siaga, Aktivitas Terorisme di Filipina Selatan Meningkat

Hal itu terungkap setelah polisi menangkap terduga teroris berinisial N (39) di Padang, Sumatera Barat, dan Y yang diamankan di Malaysia pada awal Juni 2019.

Awalnya, polisi Filipina hingga Polri kesulitan mengidentifikasi kedua pelaku teror tersebut.

Menurut Dedi, keduanya masuk ke Filipina bukan melalui jalur resmi sehingga otoritas setempat tidak mendeteksi ketibaan keduanya.

"Kedua tersangka ini masuk lewat jalur ilegal Filipina sehingga identitas kedua pelaku tidak ter-record dengan baik di Filipina, sehingga kita tidak bisa mengidentifikasi pelaku suicide bomber," ungkapnya.

Dedi mengatakan, kedua terduga pelaku diberangkatkan ke Filipina oleh S alias Daniel alias Chaniago.

Baca juga: Kepala BNPT: Terlalu Dini Sebut Dua Pengebom Gereja di Filipina adalah WNI

S yang juga merupakan otak atau mastermind sejumlah aksi teror di Indonesia diduga berada di Khurasan Afghanistan. S sudah masuk ke dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) Polri sejak lama.

"Karena mengetahui rencana aksi tersebut dan (S) sudah memberikan dana untuk 2 tersangka ke Filipina dari Makasar," kata dia.

Nantinya, Polri beserta polisi Filipina akan mencocokkan DNA terduga pelaku dengan sampel DNA dari keluarga untuk memastikan identitas keduanya.

Dua bom bunuh diri meledak di gereja Katolik di Pulau Jolo, Filipina, Minggu (27/1/2019), saat misa berlangsung.

Ledakan pertama terjadi di dalam gereja di Jolo, sementara bom kedua meledak saat petugas keamanan bergerak ke lokasi ledakan untuk memberi pertolongan terhadap para korban.

Insiden tersebut menewaskan 22 orang dan melukai 100 orang lainnya.

Beberapa hari setelah kejadian, Menteri Dalam Negeri Filipina Eduardo Ano mengatakan, dua pelaku serangan bom bunuh diri di gereja Katolik di Pulau Jolo, Filipina berasal dari Indonesia.

Kepala Kepolisian Provinsi Sulu, yang membawahi Jolo, Pablo Labra mengatakan beberapa saksi mata melihat pelaku adalah seorang perempuan dan lelaki.

Baca juga: Suami Istri asal Indonesia Disebut Jadi Pelaku Bom Bunuh Diri di Gereja Filipina

Menanggapi pernyataan otoritas Filipina, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Suhardi Alius menegaskan, masih terlalu dini untuk menyebutkan pelaku teror bom di Gereja Katolik Pulau Jolo, Filipina, adalah warga negara Indonesia.

Kepastian identitas pelaku sebagai WNI akhirnya disampaikan Polri hari ini.

Kompas TV Kelompok ISIS di Marawi Sudah Mulai Berkurang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com