Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Pesan Soal Air Laut Surut 20 Meter di Pesisir Cilacap

Kompas.com - 22/07/2019, 21:00 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Informasi mengenai air laut yang surut di pesisir selatan Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah beredar melalui pesan berantai dan video di media sosial pada Minggu (21/7/2019).

Adapun pesan itu menyebutkan bahwa masyarakat yang berada di Cilacap dimohon untuk segera pulang, sebab air laut sudah surut sejauh 20 meter.

Tak hanya itu, informasi surutnya air laut di pesisir Cilacap juga dilengkapi dengan foto dan video kondisi pantai yang terlihat perahu-perahu terdampar di tepi pantai.

Menyikapi hal ini, pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap mengatakan bahwa kabar tersebut tidak benar alias hoaks.

Baca juga: Viral Potensi Tsunami Selatan Jawa, BMKG Tegaskan Mengungsinya Bukan Sekarang

Narasi yang beredar:

Berdasarkan penelusuran Kompas.com, pesan tentang air laut yang surut sejauh 20 meter di pesisir Cilacap bermula dari aplikasi pesan WhatsApp pada Minggu (21/7/2019).

Berikut bunyi pesan tersebut:

"Sekilas info lur. Bagi yang keluarganya lagi berlibur di Cilacap dimohon untuk segera pulang. Yang punya keluarga di Cilacap untuk siaga dikarenakan air laut sudah surut 20 meter".

Dalam pesan juga disisipkan foto yang menampilakn kondisi air laut tengah surut dan beberapa perahu nelayan terdampar di pesisir pantai.

Selain itu, salah satu pengguna Facebook, RT, juga menyebarkan informasi ini dalam bentuk video di akunnya.

Video berdurasi 18 detik ini diunggahnya pada Minggu (21/7/2019) dan telah ditonton sebanyak 370 kali penayangan.

"Ini enggak beres pantai Cilacap teluk penyu air surut ini, bertanda kayak mau tsunami ini, sama persis kayak yang di Aceh tahun 2004 yang lalu. Tapi Allahualam-lah aja sampe pokoke, pengin e tah sing selamet (jangan sampai terjadi tsunami, harapannya semua selamat)," tulis RT dalam unggahannya.

Penelusuran Kompas.com:

Beredarluasnya kabar mengenai surutnya air laut di pesisir Cilacap ini kemudian dikonfimasi oleh Kepala Pelaksana BPBD Cilacap, Tri Komara.

Ia menyampaikan bahwa kabar tersebut adalah hoaks.

"Itu hoaks. Foto (yang menunjukkan air laut surut) bukan kondisi saat ini, foto tahun kapan itu?" ujar Tri Komara kepada Kompas.com pada Minggu (21/7/2019).

Selain itu, Tri mengungkapkan bahwa tim BPBD telah berkeliling mengecek kondisi pesisir laut selatan dan tidak ditemukan fenomena air laut yang surut seperti yang nampak dalam foto dan video yang beredar.

Baca juga: 5 Fakta yang Harus Diketahui dari Isu Tsunami Selatan Jawa, Belum Diketahui Kapan Terjadinya hingga Masyarakat Diminta Waspada

"Air laut sementara normal, tidak surut, (justru) sedang pasang. Tim BPBD sudah berkeliling ke wilayah pesisir pantai," ujar Tri.

Setelah beredar kabar potensi tsunami yang mencapai ketinggian 20 meter di laut selatan, Tri mengimbau masyarakat yang bermukim di wilayah pesisir untuk tetap tenang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Nasional
Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Nasional
Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Nasional
Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Nasional
Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho, Jelang Disidang Dewas KPK Karena Masalah Etik

Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho, Jelang Disidang Dewas KPK Karena Masalah Etik

Nasional
Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Nasional
PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

Nasional
Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Nasional
Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Nasional
TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P 'Happy' di Zaman SBY...

TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P "Happy" di Zaman SBY...

Nasional
KPK Belum Terima Salinan Resmi Putusan Kasasi yang Menang Lawan Eltinus Omaleng

KPK Belum Terima Salinan Resmi Putusan Kasasi yang Menang Lawan Eltinus Omaleng

Nasional
'Groundbreaking' IKN Tahap Keenam: Al Azhar, Sekolah Bina Bangsa, dan Pusat Riset Standford

"Groundbreaking" IKN Tahap Keenam: Al Azhar, Sekolah Bina Bangsa, dan Pusat Riset Standford

Nasional
Karpet Merah Parpol Pengusung Anies untuk Prabowo...

Karpet Merah Parpol Pengusung Anies untuk Prabowo...

Nasional
Cinta Lama Gerindra-PKB yang Bersemi Kembali

Cinta Lama Gerindra-PKB yang Bersemi Kembali

Nasional
PKB Beri Sinyal Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin Dinilai Ingin Amankan Kursi Ketum

PKB Beri Sinyal Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin Dinilai Ingin Amankan Kursi Ketum

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com