Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER DI KOMPASIANA] Risalah Hoaks Kabinet Jokowi-Ma'ruf | Istri Dipaksa Melayani Suami | Berhentilah Nyinyir Drama Korea

Kompas.com - 21/07/2019, 17:22 WIB
Harry Rhamdhani,
Amir Sodikin

Tim Redaksi

Unggahan 'menu card' yang ditulis tangan tersebut merupakan capture apa adanya tanpa ada narasi menjelekkan, menghujat ataupun memaki-maki karena kecewa.

Namun, bagi Kompasianer Agung Webe, hal-hal yang bukan layanan regular tidak dapat dijadikan bahan review.

Apalagi, lanjutnya, kalau dibandingkan dengan maskapai lain yang saat dilakukan review menu cetaknya ada.

Tetapi, mengapa Rius di polisikan dengan tuduhan pencemaran nama baik? (Baca selengkapnya)

3. Suami Minta Berhubungan Seks Pascalahir Anak Ketiga, Istri Alami Tekanan Mental

Dikabarkan seorang istri telah melakukan tindak kriminal lantaran karena meganiaya suaminya.

Setelah dimintai keterangan oleh pihak berwajib, barulah diketahui motif peristiwa tersebut, yaitu sang istri baru dua bulan melahirkan anak ketiga tetapi kerap diminta berhubungan badan oleh suaminya.

Atas kejadian tersebut, Kompasianer OtnasusidE berusaha menganalisis bagaimana relasi lelaki dan perempuan berdasar ego masing-masing.

Di satu sisi memang kebutuhan naluriah lelaki dan perempuan tetapi di sisi yang lain ada relasi yang harus diperhatikan dalam urusan berhubungan seks," tulis Kompasianer OtnasusidE. (Baca selengkapnya)

4. Benci adalah Hak, tapi Jangan Ajak-ajak!

Pada dasarnya, kita tidak bisa membuat semua orang senang kepada kita. Berada pada lingkungan manapun kita berada, pasti ada minimal satu orang yang akan menjadi pembenci kita.

Seorang yang membenci diri kita, tulis Kompasianer Gatot Tri, tidak selalu identik dengan wajah seram dengan kata-kata penuh kebencian.

"Sering ia muncul bak seorang malaikat, baik hati, penyayang, suka menolong dan bertutur kata baik," tulisnya.

Tetapi pada suatu hari, Kompasianer Gatot Tri mengingatkan, ia bisa berubah seratus delapan puluh derajat menjadi peneror hati kita, bahkan peneror kehidupan kita. (Baca selengkapnya)

5. 6 Alasan Kenapa Kamu Harus Berhenti Bersikap Nyinyir terhadap Drama Korea

Sepopuler apapun drama Korea di Indonesia, sampai hari ini masih saja ada yang bersikap nyinyir. Bahkan bukan pada tayangan drama tersebut, melainkan orang-orang yang menikmatinya.

Kompasianer Faatihah Abwabarrizqi mengalami betul perasaan itu. Sebab, ada yang menikmati drama Korea dan ada saja yang skeptis terhadap drama korea.

"Penikmat drakor kerap menjadi korban underestimated sebagai bagian dari kaum yang tersesat  karena menjadi bagian dari pecinta 'kaum plastik' ini," tulis Kompasianer Faatihah Abwabarrizqi.

Setidaknya ada 6 alasan mengapa penikmat drama Korea yang membentuk itu tidak lagi sekadar hiburan semata bagi penikmatnya. (Baca selengkapnya)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Nasional
Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Nasional
Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasional
Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Nasional
PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

Nasional
Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Nasional
Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Nasional
Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Nasional
Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Nasional
Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Nasional
MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

Nasional
Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Nasional
Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com