Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral soal Potensi Tsunami Laut Selatan Jawa, Bagaimana Penjelasan yang Sebenarnya?

Kompas.com - 19/07/2019, 16:13 WIB
Retia Kartika Dewi,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Informasi mengenai potensi gempa dan tsunami di wilayah Pantai Selatan Jawa dengan ketinggian 20 meter menyebar di media sosial.

Berdasarkan informasi yang beredar, potensi gempa dan tsunami itu berdasarkan kajian yang disampaikan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

Informasi ini salah satunya diunggah oleh akun Instagram, @makassar_iinfo, Rabu (17/7/2019).

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 

Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi (BPPT) menyebut adanya potensi gempa bumi dan tsunami di selatan Jawa dengan magnitut cukup besar. Pantai Selatan (Pansela) Jawa berpotensi gempa dan tsunami sudah masuk buku peta gempa yang dikeluarkan tahun 2017 lalu. . Perekayasa BPPT, Widjo Konko, menyatakan adanya segmentasi Megatrus yang berada di selatan Pulau Jawa yang mengarah agak ke timur hingga Pulau Sumba dan berjalan ke barat yaitu Jawa Tengah dan Jawa Barat hingga Selat Sunda yang berada di antara Pulau Jawa dan Sumatera. . Keberadaan Megatrust tersebut menimbulkan potensi gempa dengan Magnitut sebesar 8,5-8,8 M. Melalui pemetaan model numerik jika gempa bumi berkekuatan 8,8 M terjadi, maka untuk wilayah DIY potensi tsunami bisa mencapai ketinggian 20 meter dan air laut masuk ke daratan sejauh 3-4 km. Sementara peta potensi tsunami hanya sekitar 30 menit untuk sampai ke daratan. . Geser dan simak selengkapnya... . Artikel : Kumparan.com

Sebuah kiriman dibagikan oleh MAKASSAR INFO (@makassar_iinfo) pada 17 Jul 2019 jam 8:14 PDT

Unggahan ini pun mendapatkan respons dari publik yang mempertanyakan lebih jauh mengenai informasi tersebut.

Kompas.com mengonfirmasi hal ini kepada pakar tsunami dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Widjo Kongko.

Ia mengatakan, kajian soal ini memang disampaikan oleh BPPT dalam agenda Table Top Exercise (TTX) atau gladi ruang untuk rencana gladi lapang penanganan darurat tsunami.

Berdasarkan kajian itu, Widjo Kongko mengungkapkan, wilayah Pantai Selatan (Pansela) Jawa-Bali berpotensi mengalami gempa megathrust dengan magnitudo 8,8.

"(Wilayah) Pansela Jawa-Bali, berpotensi gempa dari zona megathrust lebih dari 8,8 dan menimbulkan tsunami," ujar Widjo saat dihubungi Kompas.com, Kamis (18/7/2019).

Menurut dia, mengacu pada besarnya kekuatan gempa yang berpotensi terjadi di pantai selatan Jawa-Bali ini berpotensi memicu gelombang tsunami setinggi 20 meter dengan jarak rendaman sejauh 3-4 kilometer.

"Gelombang tsunami 30 menit sampai di Pansela DIY," ujar Widjo.

Dilansir dari Antara, karena datangnya gelombang tsunami memerlukan waktu sekitar 30 menit, Widjo mengatakan masyarakat hanya memerlukan waktu 25 menit untuk evakuasi.

"Jika Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) membutuhkan waktu lima menit sejak gempa untuk menyampaikan peringatan dini, maka masyarakat hanya memiliki waktu sekitar 25 menit untuk melakukan evakuasi atau tindakan antisipasi lain," ujar Widjo kepada Antara.

Berdasarkan informasi awal yang disampaikan BMKG, ada data tentang parameter gempa dan dilanjutkan dengan peringatan dini waktu tiba tsunami.

Pada pemaparan kajian ini, Widjo mengaku memperoleh informasi dari referensi Buku Peta Sumber Gempa 2017 Pusat Studi Gempa Nasional (PuSGeN) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Ia mengungkapkan, kajian ini dilakukan dalam rangka pembekalan peserta TTX BPBD DIY.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Nasional
Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Nasional
Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Nasional
Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Nasional
Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Nasional
Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com