Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gaduh Partai Golkar Jelang Munas...

Kompas.com - 19/07/2019, 08:26 WIB
Kristian Erdianto,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menuturkan bahwa hingga saat ini partainya belum menggelar rapat pleno terkait pelaksanaan Musyawarah Nasional (Munas). Rencananya Munas akan berlangsung pada Desember 2019.

Hal itu ia ungkapkan dalam menanggapi empat kader partai Golkar yang mendeklarasikan diri sebagai calon ketua umum.

"Munas Partai Golkar masih bulan Desember 2019. Pleno DPP Partai Golkar saja belum digelar," ujar Ace saat dihubungi Kompas.com, Kamis (18/7/2019).

Dilansir dari Antara, deklarasi bersama dilakukan sejumlah kader Partai Golkar pada Kamis (18/7/2019).

Baca juga: Empat Kader Golkar Deklarasi Caketum, Ace Minta Jangan Buat Gaduh

Ketua DPR RI Bambang Soesatyo di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (27/6/2019).KOMPAS.com/Haryantipuspasari Ketua DPR RI Bambang Soesatyo di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (27/6/2019).
Setidaknya empat orang yang menyatakan siap maju sebagai caketum periode mendatang. Mereka adalah Bambang Soesatyo, Ali Yahya, Ulla Nuchrawatty, dan Marlinda Irwanti.

Bambang Soesatyo saat ini menjabat sebagai ketua DPR. Di partai, dia menjabat sebagai wakil koordinator bidang pratama.

Ali Yahya merupakan Ketua Umum Satuan Karya Ulama Partai Golkar. Dia mengatakan, dari seluruh calon, hanya dirinya calon ketua umum yang memiliki hak suara dalam munas karena menjadi pengurus organisasi sayap partai.

Sementara itu, Ulla Nuchrawatty adalah mantan Ketua Umum Kesatuan Perempuan Partai Golkar. Dalam sambutannya, Ulla menyampaikan komitmennya untuk menjalankan visi-misi Partai Golkar dan tidak akan membeda-bedakan kader.

Sedangkan Marlinda Irwanti dalam kesempatan itu menyampaikan harapannya untuk dapat membawa Partai Golkar sebagai partai nomor satu pada 2024 mendatang.

Acara yang digagas kader muda Partai Golkar itu rencananya akan mengundang tiga calon ketua umum lain, yaitu Indra Bambang Utoyo, Ridwan Hisyam, dan calon petahana Airlangga Hartarto. Namun, ketiganya tampak berhalangan hadir.

Ace mengatakan, setiap kader memiliki hak untuk mengajukan diri sebagai calon ketua umum. Namun, hendaknya deklarasi dilakukan dalam momentum yang tepat.

Umumnya, jadwal penyelenggaraan Munas dibahas dan ditetapkan melalui Rapat Pleno DPP.

Baca juga: Jelang Munas, 4 Kader Partai Golkar Deklarasi Maju sebagai Calon Ketum

Deklarasi kader yang ingin maju sebagai calon ketua umum selanjutnya dilakukan setelah Rapat Pleno DPP memutuskan penyelenggaraan Munas.

Di sisi lain, Ace menilai deklarasi yang dilakukan oleh sejumlah kader beberapa bulan sebelum Munas justru menimbulkan kegaduhan.

Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (17/7/2019)KOMPAS.com/Haryantipuspasari Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (17/7/2019)
Sebab, kata Ace, lembaga yang menyelenggarakan deklarasi tersebut tidak terdapat dalam struktur kepengurusan Partai Golkar.

"Lagipula kami tidak mengenal lembaga penyelenggara acara itu. Lembaga itu tidak dikenal di tubuh Partai Golkar. Jangan membuat suasana jadi gaduh," kata Ace.

Secara terpisah, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto enggan menanggapi aksi sejumlah kader partainya yang baru saja mendeklarasikan diri sebagai calon ketua umum.

Saat ditemui di kompleks parlemen usai menghadiri rapat di Komisi VII DPR, awak media meminta tanggapan Airlangga terkait deklarasi sejumlah tersebut.

Baca juga: 4 Kader Siap Jadi Caketum Golkar, Airlangga Hartarto Ogah Komentar

Namun, Airlangga tak menjawab pertanyaan dan langsung berjalan menuju mobilnya. Saat berada di dalam mobil, Airlangga hanya menegaskan bahwa Musyawarah Nasional Partai Golkar sebagai wadah pemilihan ketua umum partai juga belum dijadwalkan.

"Munas saja kan belum (dijadwalkan)," kata Airlangga, Kamis (18/7/2019).

Kemudian, sejumlah wartawan menanyakan soal rencananya akan mendeklarasikan diri sebagai calon ketua umum. Airlangga mengatakan, deklarasi akan dilakukan menjelang Munas.

Kendati demikian, Airlangga tidak mengungkapkan rencana deklarasinya itu secara detail.

"Nanti saja menjelang munas," ujarnya.

Kompas TV Bursa pemilihan calon Ketua Umum Partai Golkar kian panas. Ketua Dewan Perwakilan Rakyat, Bambang Soesatyo mendeklarasikan diri sebagai penantang Airlangga Hartarto sebagai Calon Ketua Umum Golkar. Selain Bambang Susatyo ada 3 politisi golkar yang mendeklarasikan diri maju menjadi calon ketua umum. Mereka adalah Ali Yahya, Ulla Nuchrawati dan Marlinda Wati. Mereka menilai perlu ada evaluasi atas kepemimpinan Ketua Umum Airlangga Hartarto. Salah satunya Partai Golkar gagal memenuhi target suara di Pemilu Legislatif 2019. Bambang Soesatyo meminta tidak ada intimidasi atau ancaman terhadap para pendukungnya serta menolak Musyawarah Nasional jika diarahkan untuk memilih calon tunggal. #PartaiGolkar #CalonKetuaUmum #BambangSoesatyo
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Nasional
Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Nasional
Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Nasional
Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Nasional
Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Nasional
Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Nasional
Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com