Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres: Tanda-tanda Ekonomi Maju Itu kalau Sudah Macet

Kompas.com - 18/07/2019, 14:51 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Icha Rastika

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla berkelakar soal indikator majunya suatu negara. Ia berseloroh, salah satu indikator kemajuan negara ialah munculnya kemacetan.

"Dengan kemajuan ekonomi kita di Jakarta, di kota-kota lain sudah macet jalanan karena mobil. Tanda-tanda suatu ekonomi suatu bangsa (naik) kalau sudah macet," ujar Kalla saat membuka Gaikindo Indonesia International Auto Show 2019 di International Convention Exhibition BSD, Tangerang, Banten, Kamis (18/7/2019).

"Karena hanya negara yang bisa penduduknya beli mobil, masyarakatnya yang bisa macet. Tentu diatur Menhub (Menteri Perhubungan) bagaimana supaya pemakaian mobil itu teratur. Itu harus kita perbaiki," ucap dia. 

Baca juga: Wapres Kalla Beri Tumpeng ke Maruf Amin: Ini Praserah Terima Jabatan...

Kalla menyampaikan, industri otomotif membawa nilai tambah bagi perekonomian negara.

Sebab, industri otomotif menyerap banyak tenaga kerja dalam sistem produksi hingga distribusinya.

Kalla mengatakan, banyaknya jumlah tenaga kerja yang diserap industri otomotif akan meningjatkan daya beli masyarakat sehingga ekonomi suatu negara bisa terus berkembang.

Karena itu, pemerintah selalu memberi dukungan yang besar kepada industri otomotif di Indonesia.

Namun, ia mengingatkan, industri otomotif Indonesia masih kalah dari Thailand.

Baca juga: Kata Kalla soal Jokowi Cari Menteri yang Berani

 

Kalla menilai, industri otomotif Indonesia kalah dari Thailand dari segi kuantitas dan kualitas.

Karena itu, ia meminta adanya kerja sama antara industri otomotif Thailand dan Indonesia untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas.

"Kita punya kerja sama dengan mobil ASEAN, sekarang ini tentu dengan kerja sama-kerja sama itu akan meningkatkan mutu," kata Kalla

"Industri mobil sangat dinamis, dalam banyak hal, teknologinya, modelnya, harganya dan juga cara pemakaiannya," ucap dia lagi. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Yusril Akui Sebut Putusan 90 Problematik dan Cacat Hukum, tapi Pencalonan Gibran Tetap Sah

Yusril Akui Sebut Putusan 90 Problematik dan Cacat Hukum, tapi Pencalonan Gibran Tetap Sah

Nasional
Bukan Peserta Pilpres, Megawati Dinilai Berhak Kirim 'Amicus Curiae' ke MK

Bukan Peserta Pilpres, Megawati Dinilai Berhak Kirim "Amicus Curiae" ke MK

Nasional
Perwakilan Ulama Madura dan Jatim Kirim 'Amicus Curiae' ke MK

Perwakilan Ulama Madura dan Jatim Kirim "Amicus Curiae" ke MK

Nasional
PPP Tak Lolos ke DPR karena Salah Arah Saat Dukung Ganjar?

PPP Tak Lolos ke DPR karena Salah Arah Saat Dukung Ganjar?

Nasional
Kubu Prabowo Sebut 'Amicus Curiae' Megawati soal Kecurangan TSM Pilpres Sudah Terbantahkan

Kubu Prabowo Sebut "Amicus Curiae" Megawati soal Kecurangan TSM Pilpres Sudah Terbantahkan

Nasional
BMKG Minta Otoritas Penerbangan Waspada Dampak Erupsi Gunung Ruang

BMKG Minta Otoritas Penerbangan Waspada Dampak Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Demokrat Tak Resisten jika Prabowo Ajak Parpol di Luar Koalisi Gabung Pemerintahan ke Depan

Demokrat Tak Resisten jika Prabowo Ajak Parpol di Luar Koalisi Gabung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Kubu Prabowo-Gibran Yakin Gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Ditolak MK

Kubu Prabowo-Gibran Yakin Gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Ditolak MK

Nasional
Aktivis Barikade 98 Ajukan 'Amicus Curiae', Minta MK Putuskan Pemilu Ulang

Aktivis Barikade 98 Ajukan "Amicus Curiae", Minta MK Putuskan Pemilu Ulang

Nasional
Kepala Daerah Mutasi Pejabat Jelang Pilkada 2024 Bisa Dipenjara dan Denda

Kepala Daerah Mutasi Pejabat Jelang Pilkada 2024 Bisa Dipenjara dan Denda

Nasional
KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Nasional
Apa Gunanya 'Perang Amicus Curiae' di MK?

Apa Gunanya "Perang Amicus Curiae" di MK?

Nasional
Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Nasional
Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com