JAKARTA, KOMPAS.com — Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Novel Baswedan merekomendasikan polisi untuk mendalami kemungkinan balas dendam dari pihak yang terkait dengan kasus di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Juru bicara TGPF Nurkholis mengatakan, Polri bisa melakukan pendalaman terhadap enam kasus high profile yang ditangani Novel Baswedan sebagai penyidik KPK. Enam kasus tersebut diduga bisa menimbulkan serangan balik.
"TGPF meyakini kasus-kasus tersebut berpotensi menimbulkan serangan balik atau balas dendam karena adanya dugaan kewenangan secara berlebihan atau excessive use of power," kata Nurkholis saat konferensi pers penyampaian hasil investigasi TGPF di Mabes Polri, Rabu (17/72019).
Baca juga: TGPF Sebut Novel Diserang karena Pekerjaannya sebagai Penyidik KPK
TGPF sudah menyampaikan hasil investigasi dan rekomendasi kepada Kapolri pekan lalu.
Tim tersebut beranggotakan 65 orang dari berbagai unsur di antaranya praktisi yang menjadi tim pakar, internal KPK, serta unsur kepolisian yang mendominasi anggota tim.
Novel Baswedan diserang dengan disiram air keras oleh dua pria yang mengendarai sepeda motor pada 11 April 2017.
Saat itu, Novel sedang berjalan menuju rumahnya setelah menjalankan shalat subuh di Masjid Jami Al Ihsan, Kelurahan Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Baca juga: TGPF Rekomendasikan Kapolri Dalami 6 Kasus High Profile yang Ditangani Novel
Cairan itu tepat mengenai wajah Novel. Kejadian itu berlangsung begitu cepat sehingga Novel tak sempat mengelak. Tak seorang pun berada di lokasi saat peristiwa penyiraman itu terjadi.
Novel juga tak bisa melihat jelas pelaku penyerangan. Hingga kini, kasus tersebut belum terungkap dan polisi belum menetapkan tersangka.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.