Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres: Anak Muda Sukses Bisnis Jangan Didorong-dorong Jadi Menteri

Kompas.com - 16/07/2019, 15:38 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai tak semestinya pengusaha muda yang sukses didorong-dorong untuk menjadi menteri di kabinet pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Hal itu disampaikan Kalla saat ditanya peluang Bos Go-Jek Nadiem Makarim menjadi menteri Jokowi. Kalla sebelumnya bertemu Nadiem.

"Kalau jadi menteri banyak yang mau, kalau entrepreneur tidak banyak, apa lagi sebesar itu," ujar Kalla di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (16/7/2019), usai bertemu Nadiem.

Baca juga: Bos Go-Jek Nadiem Makarim Bertemu Wapres Kalla, Ini yang Dibahas

"Jadi jangan anak-anak muda yang sukses di bisnis didorong-dorong jadi birokrat. Jangan," ujar Kalla.

Kalla menilai Nadiem memang sukses di bidang bisnis. Namun ia mengatakan para pengusaha sukses sebaiknya terus berkiprah di bisnis. Sebab, Indonesia membutuhkan banyak pengusaha untuk membangun perekonomian.

Lagi pula, kata Kalla, bidang kerja menteri terbatas, sehingga lebih baik para pengusaha muda tetap berada di sektor bisnis. Ia menilai, bisnis tak terbatas bidangnya sehingga bisa terus mengembangkan kemampuan mereka.

Kompas TV Presiden Joko Widodo akan melakukan penyegaran di Kabinetnya pada periode 2019-2024. Jokowi akan pilih milenial yang masuk ke kabinetnya. Meski belum ada nama resmi, beberapa milenial digadang-gadang jadi menteri muda. Siapa saja nama-nama calon menteri muda Jokowi? Mereka adalah Bahlil Lahadalia yang merupakan Ketua Umum Hipmi. Presiden Joko Widodo secara terbuka menyebut Bahlil sosok yang cocok menjadi menteri kabinet kerja. Bahlil juga punya karir menarik yaitu pernah menjadi sopir angkutan umum. Lalu ada juga nama Agus Harimurti Yudhoyono, Komandan Kogasma Partai Demokrat ini santer digadang-gadang jadi menteri Jokowi karena beberapa kali dipanggil Jokowi ke Istana. Nama-nama lainnya yang kami rangkum dari berbagai sumber adalah Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia, Tsamara Amany dan Ketum PSI, Grace Natalie. Sejumlah nama lainnya yang muncul seperti Pendiri Gojek Nadiem Makarim, Yenny Wahid, Dito Ariotedjo, Angela Tanoesoedibjo dan sejumlah aktivis reformasi 1998. Lalu, menurut kalian siapa yang cocok dan bakal masuk jadi menteri muda di kabinet Jokowi periode 2019-2024 ini?

"Dia sudah terbukti di bidangnya. Orang seperti Nadiem ini yang di Indonesia bagus di luar negeri bagus. Menteri ini terbatas bidangnya. Yang dibutuhkan bangsa ini entrepreneur," lanjut Kalla.

Presiden Jokowi sebelumnya mengatakan, setiap periode waktu, diperlukan kabinet yang berbeda karena tantangannya juga berubah. Ia lalu mengungkapkan kriteria menteri yang akan mengisi kabinetnya ke depan.

Menurut Jokowi, para menteri yang mengisi kabinet baru nantinya harus memiliki kemampuan untuk mengeksekusi program secara tepat dan cepat.

Kedua, dia harus memiliki kemampuan manajerial. Kemampuan ini penting untuk bisa mengelola personalia dan anggaran sehingga organisasi kementerian itu betul-betul bisa efektif.

Ketiga, kabinet mendatang juga akan banyak diwarnai dengan anak-anak muda.

"Ya, bisa saja ada menteri umur 20-25 tahun, kenapa tidak? Tapi dia harus mengerti manajerial, dan mampu mengeksekusi program-program yang ada. Umur 30-an juga akan banyak," kata Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com