JAKARTA, KOMPAS.com - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan mengungkapkan, kondisi mata kirinya sudah lebih baik setelah menjalani operasi.
Seperti diketahui, mata kiri Novel mengalami luka parah akibat kasus penyiraman air keras yang menimpanya.
"Kalau perubahan ada, jadi mata kiri saya setelah selesai operasi jauh membaik, saya bisa membaca, melakukan aktivitas yang umum dengan mata kiri," ujar Novel dalam wawancara di program AIMAN, di KompasTV, pada Senin (15/7/2019) malam.
Menurutnya, perkembangan mata kirinya sejak kejadian dua tahun lalu terus membaik.
Baca juga: Disebut Diperiksa TGPF Kasus Novel, Komjen Iriawan: Keluarga Saya Tertekan
Meski demikian, mata kirinya itu sempat tak bisa melihat sama sekali pada 22 Juni 2019.
"Sampai setelah bertemu dengan Mas Aiman waktu 2017, perkembangannya 2019 bagus sekali, tapi kemudian tanggal 22 Juni kemarin saya mengalami permasalahan mata kiri yang agak berat, tiba-tiba enggak bisa melihat sama sekali," ungkapnya.
Ia pun memeriksakan kondisi tersebut kepada dokter di Jakarta dan Singapura. Untungnya, hal itu ternyata bukan masalah serius dan dapat disembuhkan dengan obat.
Kini, Novel mengatakan bahwa kondisi matanya sudah membaik.
"Ternyata ada darah di belakang lensa yang itu kemudian pelan-pelan diserap oleh tubuh, dan alhamdullilah sekarang membaik," tutur Novel.
Pada 11 April 2017 subuh, Novel tiba-tiba disiram air keras oleh dua pria yang mengendarai sepeda motor.
Baca juga: Polri dan TGPF Akan Ungkap Temuan Baru Kasus Novel Baswedan
Saat itu Novel sedang berjalan menuju rumahnya setelah menjalankan shalat subuh di Masjid Jami Al Ihsan, Kelurahan Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Cairan itu tepat mengenai wajah Novel. Kejadian itu berlangsung begitu cepat sehingga Novel tak sempat mengelak. Tak ada seorang pun yang berada di lokasi saat peristiwa penyiraman itu terjadi. Novel juga tak bisa melihat jelas pelaku penyerangannya.
Hingga kini, kasus tersebut belum terungkap dan polisi juga belum menetapkan tersangka.