Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Instruksi Jokowi Terkait APBN 2020

Kompas.com - 15/07/2019, 16:00 WIB
Ihsanuddin,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo memberikan lima instruksi kepada jajarannya dalam menyusun Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020.

Instruksi itu disampaikan Jokowi kepada jajarannya saat rapat terbatas pagu indikatif tahun anggaran 2020 di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (15/7/2019).

Presiden berpesan, pada tahun 2020, seluruh jajarannya harus bisa mengantispiasi dinamika ekonomi global yang terus bergerak dan berubah dengan dinamis.

Baca juga: ICW Ingatkan Jokowi untuk Hindari Negosiasi Politik yang Lemahkan KPK

 

Oleh sebab itu, RAPBN 2020 harus dirancang agar mampu beradaptasi dengan suasana global yang dinamis tersebut.

"Terus kita jaga (APBN) tetap sehat, tetapi juga responsif dan memperkuat daya saing, meningkatkan  pertumbuhan ekonomi kita. Karena itu pagu indikatif 2020 ada beberapa hal yangperlu saya ingatkan," kata Jokowi.

Pertama, Presiden mengingatkan kembali bahwa mulai 2020 fokus pemerintah adalah pembangunan dan perbaikan kualitas sumber daya manusia.

Oleh karena itu, APBN 2020 harus fokus pada penididkan, kesehatan, maupun pelatihan yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar dan kebutuhan industri.

"Yang kedua, anggaran 5 persen di bidang kesehatan saya harapkan bisa meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di seluruh tanah air," kata Jokowi.

Menurut Jokowi, hal yang paling penting dalam sektor kesehatan ini yaitu pemberantasan stunting dan kurang gizi. Selain itu, keselamatan ibu hamil saat melahirkan.

Program imunisasi juga betul-betul harus jadi fokus dalam pembangunan SDM.

Baca juga: Bamsoet Berharap Surat Jokowi Soal Amnesti Baiq Nuril Sampai Senin Ini

Ketiga, yang berkaitan dengan infrastruktur, Presiden meminta lebih difkokuskan dengan kegiatan dan sentra-sentra produksi, baik itu kawasan ekonomi khusus, kawasan pariwisata, kawasan industri kecil, kawasan produksi persawahan, perkebunan, pertanian perikanan, serta sentra-sentra UKM.

Keempat, Presiden berpesan agar RAPBN 2020 mampu mengurangi kemiskinan.

"Dan saya lihat yang namanya PKH, dana desa dan nantinya kartu sembako nantinya bisa menyasar ke yg menbutuhkan, termasuk juga bantuan modal utk pengusaha2 mikro, UMKM," kata dia.

Terakhir, untuk belanja pegawai, Presiden mengingatkan, semuanya harus dikaitkan dengan reformasi birokrasi, baik di pusat maupun di daerah.

Semua kementerian dan lembaga diimbau menggunakan anggaran seefisiien mungkin dan mengurangi belanja-belanja yang kurang produktif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Halalbihalal Merawat Negeri

Halalbihalal Merawat Negeri

Nasional
Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Nasional
Kasasi KPK Dikabulkan, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Kasasi KPK Dikabulkan, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Nasional
Penetapan Presiden di KPU: Prabowo Mesra dengan Anies, Titiek Malu-malu Jadi Ibu Negara

Penetapan Presiden di KPU: Prabowo Mesra dengan Anies, Titiek Malu-malu Jadi Ibu Negara

Nasional
Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Nasional
Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com