Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Heryadi Silvianto
Dosen FIKOM UMN

Pengajar di FIKOM Universitas Multimedia Nusantara (UMN) dan praktisi kehumasan.

Sutopo, Sang Informan Bencana Hingga Senja

Kompas.com - 15/07/2019, 12:44 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

DUKA mendalam bangsa atas kepergian Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Laki-laki kelahiran Boyolali 49 tahun lalu meninggal pada Minggu (7/7/2019) sekitar pukul 02.20 waktu setempat atau sekitar 01.20 WIB di salah satu rumah sakit di St Stamford Modern Cancer Hospital, Guangzhou, China.

Duka yang tidak hanya cukup jadi berita, namun jadi kabar kehilangan yang sangat mendalam bagi para pencari berita, penikmat informasi akurat, birokrat aspiratif dan masyarakat luas.

Dus, gambaran kesedihan itu tak hanya dirasakan dalam dunia nyata, namun juga merambah luas hingga dunia maya. Tasbihnya ucapan duka bagi Sutopo sempat memuncaki tagar trending topic Twitter #ripsutopo.

Baca juga: Kisah Sutopo dan Aspirasi melalui Gerakan #SuaraTanpaRokok...

Dedikasi Sutopo menggambarkan cinta akan pekerjaan sebagai profesi, serupa dengan hobi. Meski luka dan perih, dia tetap jadi air penawar dahaga.

Bukan sekadar menggugurkan kerja formalitas dan rutinitas, 8 tahun sebagai Kepala Pusdatin dan Humas BPNB terganjar dengan beragam torehan prestasi.

Sutopo tidak meminta atau mengejarnya, hanya tak kuasa untuk menolaknya. Buah manis atas dedikasi dan integritasnya dalam bidang kebencanaan.

Bencana: Sutopo is Key

Komunikasi adalah kunci manajemen bencana, mengingat secara teknis kejadian darurat merupakan tugas yang rumit (multi-faceted). Salah satu yang paling penting dan seringkali diabaikan yaitu respons bencana yang efisien.

Di dalamnya berlangsung proses pertukaran informasi yang efektif antara sumber informasi, manajer darurat dan mereka yang terkena dampak bencana atau peristiwa darurat.

Sutopo menjadi person in charge (PIC) yang tidak terpisahkan dalam seluruh rangkaian puzzle proses itu. Right man in the right place.

Baca juga: Kepala BNPB: Ke Mana Pun Saya Pergi Selalu Ditanya Siapa Pengganti Sutopo

Saat terjadi bencana Sutopo menjadi orang yang paling dicari dalam lintasan pikiran publik. Melintas begitu saja, hadir tanpa diminta.

Atas dasar itu tentu saat beliau meninggal, banyak yang sangat terkejut meski sudah lama tahu jika Sutopo dirundung 'luka' yang tak kian sembuh. Tidak menyangka bahwa dia akan pergi begitu cepat.

Sutopo sangat informatif menjelaskan banyak info terkait bencana dengan presisi pesan yang akurat dan jelas. Bencana disampaikan dengan runut dan jelas, hingga pada akhirnya menjalar di ruang publik menjadi ketenangan dan kewaspadaan.

Bukan kepanikan dan ketakutan. Situasi ini otomatis menepis hoaks yang seringkali tumbuh subur saat krisis terjadi. Kemampuan menangkis kegelisahan publik dan menyampaikan informasi real time, tidak dapat dipungkiri kekuatan utama "Pak Topo".

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Nasional
Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Nasional
Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Nasional
Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Nasional
Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Nasional
Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Nasional
Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nasional
JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

Nasional
Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Nasional
Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Nasional
DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

Nasional
Komisi II Sebut 'Presidential Threshold' Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Komisi II Sebut "Presidential Threshold" Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Nasional
Nyanyi 'Pertemuan' di Depan Titiek Soeharto, Prabowo: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nyanyi "Pertemuan" di Depan Titiek Soeharto, Prabowo: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nasional
Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com