Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Aiman Witjaksono
Jurnalis

Jurnalis

Motif Politik, Jenderal, dan Temuan Menarik di Kasus Novel

Kompas.com - 15/07/2019, 12:30 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

 

LANGKAH maju yang diumumkan tim pakar bersama dengan gabungan penyelidik dan penyidik kasus penyiraman air keras Novel Baswedan. Setidaknya, ada tiga hal yang menjadi perhatian.

Hasil lengkap akan segera diumumkan beberapa hari ke depan. Namun ada sejumlah hal yang diungkapkan pada penjelasan alias konferensi pers yang digelar pekan lalu oleh tim pakar dan kepolisian yang kerap disebut sebagai Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) kasus Novel Baswedan. Saya akan urai satu persatu, dari apa yang disampaikan.

Politik air keras?

"Tentu saja ini bukan perkara biasa, bukan perkara pembunuhan biasa di pinggir jalan tapi perkara yang melibatkan, saya kira orang yang juga bisa kita kategorikan sebagai ada latar belakang politik," kata Hendardi saat konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (9/7/2012) pekan lalu.

"Tentu saja untuk itu, karena itu kami berkepentingan juga mencari motif-motif di balik itu semua," lanjut Direktur Eksekutif Setara Institute itu.

Baca juga: TGPF Sebut Kasus Penyerangan Novel Baswedan Diduga Berlatar Belakang Politik

Pernyataan ada dugaan pencarian motif politik ini tak dimungkiri menguat pasca-pernyataan Hendardi ini. Namun, apakah terkait politik elektoral pemilu, atau motif politik yang lain, tak dijelaskan.

Tapi jika memang benar ada motif politik yang bisa dibuktikan, maka langsung ataupun tidak langsung dalam sebuah negara demokrasi, seluruh proses politik akan bermuara pada politik elektoral yang berada di depannya, pemilu!

Pertanyaannya, mungkinkah sejauh itu motif penyerangannya?

Banyak orang berseloroh dengan istilah, jika bicara kemungkinan, maka tak ada yang tidak mungkin, semuanya mungkin!

Tinggal bagaimana soal indikasi dan berlanjut pada pembuktian menuju ketuntasannya.

Jenderal di pusaran kasus

Dua bulan pasca penyiraman air keras (April 2017), pada bulan Juni Novel saat diwawancara majalah TIME mengungkapkan hal yang menggemparkan.

Kala itu Novel mengungkapkan, ia menduga ada "orang kuat" yang menjadi dalang serangan itu. Bahkan, dia mendapat informasi bahwa seorang jenderal polisi ikut terlibat.

"Saya memang mendapat informasi bahwa seorang jenderal polisi terlibat," kata Novel.

Baca juga: Novel Baswedan Ungkap Ada Jenderal Polisi Terlibat Teror Terhadapnya

Pada wawancara dengan saya setelah pernyataan ini, saat ia berada dalam masa perawatan, Novel mengungkapkan kepada saya pada bulan September 2017 di Singapura, bahwa oknum jenderal tersebut berada di Mabes Polri. Dan Ia ungkapkan, sang oknum punya kelompok di Mabes Polri.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Nasional
Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Nasional
Soal Pengembalian Uang Rp 40 Juta ke KPK, Nasdem: Nanti Kami Cek

Soal Pengembalian Uang Rp 40 Juta ke KPK, Nasdem: Nanti Kami Cek

Nasional
Kubu Anies-Muhaimin Minta 4 Menteri Dihadirkan Dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Kubu Anies-Muhaimin Minta 4 Menteri Dihadirkan Dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Selain Menteri PDI-P, Menteri dari Nasdem dan 2 Menteri PKB Tak Ikut Buka Puasa Bersama Jokowi

Selain Menteri PDI-P, Menteri dari Nasdem dan 2 Menteri PKB Tak Ikut Buka Puasa Bersama Jokowi

Nasional
Imigrasi Bakal Tambah 50 'Autogate' di Bandara Ngurah Rai

Imigrasi Bakal Tambah 50 "Autogate" di Bandara Ngurah Rai

Nasional
Diminta Timnas Anies-Muhaimin Hadiri Sidang MK, Sri Mulyani Senyum dan Geleng-geleng Kepala

Diminta Timnas Anies-Muhaimin Hadiri Sidang MK, Sri Mulyani Senyum dan Geleng-geleng Kepala

Nasional
Imigrasi Terapkan SIMKIM di PLBN Buat Pantau Pelintas Batas

Imigrasi Terapkan SIMKIM di PLBN Buat Pantau Pelintas Batas

Nasional
Imigrasi Bakal Terapkan 'Bridging Visa' Buat WNA Sedang Urus Izin Tinggal

Imigrasi Bakal Terapkan "Bridging Visa" Buat WNA Sedang Urus Izin Tinggal

Nasional
Muncul Wacana Cak Imin Maju di Pilgub Jatim, Dewan Syuro PKB: Fokus Kawal MK

Muncul Wacana Cak Imin Maju di Pilgub Jatim, Dewan Syuro PKB: Fokus Kawal MK

Nasional
Seluruh Kantor Imigrasi Kini Layani Pembuatan Paspor Elektronik

Seluruh Kantor Imigrasi Kini Layani Pembuatan Paspor Elektronik

Nasional
KPK Sebut Nasdem Sudah Kembalikan Rp 40 Juta dari SYL

KPK Sebut Nasdem Sudah Kembalikan Rp 40 Juta dari SYL

Nasional
17 Agustus 2024, Paspor RI Ganti Warna

17 Agustus 2024, Paspor RI Ganti Warna

Nasional
Komisi VIII DPR Harap Resolusi Gencatan Senjata di Gaza Akhiri Penderitaan Rakyat Palestina

Komisi VIII DPR Harap Resolusi Gencatan Senjata di Gaza Akhiri Penderitaan Rakyat Palestina

Nasional
PAN Sebut Susunan Kabinet Prabowo Akan Dibahas Usai Gugatan di MK Selesai

PAN Sebut Susunan Kabinet Prabowo Akan Dibahas Usai Gugatan di MK Selesai

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com