JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia Corruption Watch (ICW) mengharapkan panitia seleksi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menyampaikan latar belakang pekerjaan atau profesi capim yang lolos seleksi administrasi.
Peneliti ICW Kurnia Ramadhana menuturkan, latar belakang atau profesi capim sangat membantu publik menelusuri latar belakang capim dan memberi masukan kepada pansel.
"Poin enam surat edaran pansel menyebutkan bahwa pansel mengharapkan secara tertulis dari masyarakat nama-nama pendaftar capim KPK yang dinyatakan lolos seleksi administrasi," ujar Kurnia dalam keterangan tertulis ICW, Senin (15/7/2019).
Baca juga: Pansel KPK Menjawab Polemik dan Kritik...
Kurni mengatakan, jika pansel memandang isu capim KPK menjadi sesuatu yang penting, sudah seharusnya latar belakang atau profesi dari pendaftar dapat diumumkan secara terbuka.
"Adanya info latar belakang atau profesi pendaftar capim KPK ya memudahkan publik memberi masukan," paparnya kemudian.
Seperti diketahui, dari 376 pendaftar capim KPK, pada 11 Juli lalu, pansel mengumumkan ada 192 orang dinyatakan lolos seleksi administrasi. Dari jumlah itu, porsi terbesar, yaitu 40 orang berlatar belakang profesi akademisi/dosen.
Baca juga: Pansel Diminta Telusuri Masalah Hukum hingga Berita Miring 192 Capim KPK
Kemudian diikuti advokat/konsultan hukum (39), jaksa/hakim (18), korporasi (17), komisioner atau pegawai KPK (13), anggota Polri (13), auditor (9), dan profesi lain (43).
Seiring dengan berjalannya proses seleksi, panse menunggu masukan dari publik terkait rekam jejak para capim.
Masukan yang ditunggu hingga 30 Agustus 2019 itu dapat disampaikan secara langsung ke kantor pansel yang bertempat di Kementerian Sekretaris Negara atau melalui surat elektronik ke alamat panselkpk2019@setneg.go.id