"Tidak ada lagi yang namanya 01. Tidak ada lagi yang namanya 02," ujar Jokowi.
Saat mendengar hal tersebut, Prabowo yang berada di sampingnya langsung bertepuk tangan. Demikian pula ketika Jokowi menyinggung keterbelahan di masyarakat yang diistilahkan sebagai 'cebong' dan 'kampret'.
"Tidak ada lagi yang namanya cebong. Tidak ada lagi yang namanya kampret. Yang ada adalah Garuda Pancasila," ujar Jokowi yang diikuti anggukan kepala dan tepuk tangan Prabowo.
Hal senada juga ditegaskan Prabowo. Prabowo Subianto setuju untuk mengakhiri keterbelahan politik di masyarakat yang sering diistilahkan "cebong" dan "kampret".
"Sudahlah, enggak ada lagi cebong-cebong. Enggak ada lagi kampret-kampret," ujar Prabowo
Ketua Umum Partai Gerindra tersebut kemudian menegaskan, "semuanya sekarang merah-putih".
Pernyataan Prabowo tersebut diiringi tepuk tangan dan sorak sorai warga yang kebetulan berada di dalam stasiun MRT tersebut.
Setelah mengemukakan pernyataan tersebut, Jokowi dan Prabowo saling berpelukan dan kembali berjabat tangan.
Saat konferensi pers, Jokowi mengatakan bahwa ini merupakan pertemuan antara sahabat dan saudara.
"Pertemuan saya dengan Pak Prabowo adalah pertemuan seorang sahabat, pertemuan seorang kawan, pertemuan seorang saudara," kata Jokowi di Stasiun MRT Senayan.
Menurut Jokowi, pertemuannya dengan Prabowo sudah lama direncanakan. Namun, keduanya terkendala karena kesibukan masing-masing.
Mereka akhirnya sepakat bertemu pada Sabtu pagi kemarin itu.
Selain menyerukan untuk mengakhiri penggunaan istilah "cebong" dan "kampret", Prabowo juga menyampaikan beberapa pesan lain.
Ia mengakui bahwa dirinya memang telah bersaing secara keras dengan Presiden Joko Widodo saat Pilpres 2019. Tak jarang mereka pun saling melontarkan kritik.
Namun, kata Prabowo, hal itu dilakukan dalam kerangka politik dan demokrasi.