Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menurut Menhub, Ini Alasan Jokowi dan Prabowo Bertemu di MRT

Kompas.com - 13/07/2019, 14:52 WIB
Ihsanuddin,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebut, ada sejumlah alasan MRT Jakarta dipilih menjadi tempat pertemuan Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

"Pertama, tempatnya netral. Kedua, ini visioner menuju kedepan. Menuju hal yang modern, satu keniscayaan angkutan massal yang memang harus ada di kota besar," kata Budi Karya usai mendampingi Jokowi bertemu Prabowo di Jakarta, Sabtu (13/7/2019).

Dalam pertemuan hari ini, Jokowi dan Prabowo bertemu di stasiun MRT Lebak Bulus. Keduanya lalu naik kereta MRT dan turun di stasiun Senayan.

Baca juga: Prabowo: Kita Bangga Indonesia Punya MRT

Kedua tokoh yang bersaing di Pilpres 2019 lalu itu kemudian berjalan kaki ke mal FX Sudirman untuk makan siang bersama.

Budi Karya berterima kasih kepada Prabowo yang memuji MRT sebagai moda transportasi baru ibu kota.

Prabowo mengatakan, MRT di Jakarta layaknya transportasi massal di luar negeri.

"Ya, saya bangga sekali terima kasih Pak Prabowo karena memang effort kita membuat MRT ini memang tidak mudah dan kita harus kawal bersama supaya nanti di Jakarta ini sudah 100 km atau 200 km, sehingga kita tidak perlu bawa mobil sendiri, enggak perlu bawa motor sendiri, ke segala tujuan kita bisa gunakan dengan angkutan massal," kata Budi.

Baca juga: Kesan Prabowo Saat Naik MRT Pertama Kali: Rasanya Seperti di Luar Negeri...

Budi mengatakan, pertemuan Jokowi dan Prabowo di dalam gerbong MRT berlangsung sangat cair. Kedua rival itu juga mendapat sambutan antusias dari masyarakat.

"Kalau saya liat beliau (Jokowi) ngasih tau (ke Prabowo), ini loh kita sudah punya MRT, dan kita harus punya MRT yang lain," kata Budi Karya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi mengungkapkan, ia yang memilih MRT sebagai lokasi pertemuan.

Baca juga: Jempol dan Pujian Prabowo untuk MRT Jakarta...

Sebab, ia tahu persis bahwa Prabowo belum pernah menjajal moda transportasi baru ibu kota itu.

"Alhamdulilah pada pagi hari ini kita bisa bertemu dan mencoba MRT, karena saya tahu pak Prabowo belum pernah coba MRT," kata Jokowi.

Sementara itu, Prabowo Subianto berterima kasih kepada Presiden Jokowi yang telah memilih MRT sebagai lokasi pertemuan.

"Di atas MRT ini juga gagasan beliau. Beliau tahu bahwa saya belum pernah naik MRT jadi saya terima kasih. Saya naik MRT, luar biasa," kata Prabowo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Nasional
Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Nasional
Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Nasional
Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Nasional
Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Nasional
Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com