Peran akan mengkritisi pemerintah
Prabowo juga menggunakan istilah yang sama dengan Jokowi bahwa ia memang berkawan dan bersaudara dengan Jokowi. Jika dia bersikap kritis, itu dimaknai sebagai bagian dari peran di negara demokrasi.
"Jadi, kalau kami kadang-kadang bersaing, kadang-kadang saling mengkritik itu tuntutan politik, itu tuntutan demokrasi, demikan kan?" kata Prabowo.
Seperti Jokowi, Prabowo juga menyelipkan ajakan untuk menyudahi kompetisi yang telah berakhir. "Tetapi sesudah berkompetisi, sesudah bertarung dengan keras, kadang-kadang, kami tetap dalam kerangka keluarga besar RI. Kami sama-sama anak bangsa, kami sama-sama patriot, kami sama-sama ingin berbuat terbaik untuk rakyat dan bangsa Indonesia," kata Prabowo.
Prabowo juga menyadari, peran kubunya untuk mengkritik pemimpin yang berkuasa. "Jadi, saya mengerti banyak yang mungkin masih emosional dan kami mengerti banyak hal yang harus diperbaiki, tapi intinya adalah saya berpendapat bahwa antara pemimpin kalau hubungannya baik kita bisa saling mengingatkan, kalau beliau mau ketemu saya, ya saya akan manfaatkan untuk menyampaikan hal-hal demi kebaikan bersama," katanya.
"Jadi saya ucapkan selamat bekerja. Saya....(warga meneriakkan 'peluk...peluk...') inilah demokrasi, Pak, kita disuruh-suruh...Saya juga ucapkan selamat tambah rambut putih, Pak," kata Prabowo.
Prabowo kembali menekankan peranannya untuk selalu akan mengkritik pemerintahan. Namun, di saat yang sama Prabowo juga memberi sinyal untuk mau membantu pemerintahan Jokowi.
"Saudara-saudara, menjadi presiden itu adalah mengabdi, jadi masalah yang beliau pikul besar, kami siap membantu jika diperlukan Pak, untuk kepentingan rakyat. Tapi juga minta maaf Pak jika mengkritik sekali-kali, kan demokrasi butuh suatu check and balance," kata Prabowo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.