Begitu juga dengan Enggar yang beberapa kali dipanggil penyidik KPK untuk bersaksi dalam kasus dugaan suap terkait kerja sama penyewaan kapal PT Humpuss Transportasi Kimia (HTK) dan PT Pupuk Indonesia Logistik (PILOG).
Namun, panggilan itu belum terpenuhi. KPK telah menggeledah kantor Kementerian Perdagangan, termasuk ruang kerja Enggar, dan menyita sejumlah dokumen terkait dengan perdagangan gula rafinasi.
Baca juga: Mendag Enggar, Misi Dagang, Persempit Impor, hingga Dipanggil KPK
Pada Mei 2019 lalu, Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Johan Budi memberi sinyal adanya reshuffle kabinet seusai Lebaran.
Ia menyatakan, mengganti menteri tidak ditentukan pada faktor apakah periode pemerintahan akan berakhir atau tidak. Namun, hingga kini belum terdengar lagi kabar soal reshuffle.
Johan menuturkan, faktor utama seorang menteri dicopot untuk diganti sosok baru pada pemerintahan Jokowi ialah persoalan kinerja. Selain itu, karena menteri tersebut terjerat persoalan hukum.
Mantan Menteri Sosial Idrus Marham adalah salah satu contohnya.
Baca juga: Kasus PLTU Riau-1, Idrus Marham Divonis 3 Tahun Penjara
Soal sejumlah menteri saat ini terseret kasus korupsi di KPK, ia mengingatkan bahwa para menteri itu masih sebatas saksi.
"Perlu dipahami, seseorang yang diperiksa KPK sebagai saksi belum tentu terlibat," kata mantan komisioner KPK itu. Meski begitu, Johan memastikan, Jokowi mengevaluasi para menterinya setiap saat.
Dengan demikian, ada enam pos kementerian yang berpeluang diisi orang baru.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.