Pengalaman itu dikonfirmasi oleh testimoni mantan Wakil Menteri Luar Negeri Dino Patti Djalal (2019). Dia secara jelas menceritakan bagaimana Ani Yudhoyono mampu menetralisasi sejumlah potensi ketegangan yang muncul dalam proses komunikasi antara Presiden SBY dan para pemimpin negara-negara mitra terkait pokok pembahasan yang cukup sensitif.
Keluwesan Ibu Ani Yudhoyono dalam menjaga komunikasi dengan istri para pemimpin dunia tersebut, terbukti efektif dalam meredam sejumlah potensi ketegangan yang bisa jadi berkembang menjadi krisis hubungan bilateral antar-negara. Di level ini, jelas peran Ani Yudhoyono tidak bisa dipandang sebelah mata.
Ketiga, Ani Yudhoyono merupakan pribadi perempuan yang sarat dengan nilai-nilai inovasi dan kreativitas.
Hal itu tidak hanya diwujudkan dalam laku kesehariannya yang sangat mencintai fotografi, batik, kriya, dan kerajinan-kerajinan tradisional lain yang diproduksi masyarakat Indonesia, tetapi juga dibuktikan melalui keberpihakan dan dukungannya yang besar untuk memberdayakan ekonomi kreatif nasional.
Keberpihakan tersebut sebagaimana testimoni mantan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu (2019). Menurut Mari, Ani Yudhoyono merupakan salah satu figur terdepan yang mendorong geliat ekonomi kreatif nasional.
Wujudnya, mulai dari menyuarakan usulan agar pusat-pusat perbelanjaan modern menyediakan tempat khusus bagi pelaku kreatif untuk memajang produksinya, hingga membuatkan etalase unik untuk produk kreatif binaan dengan brand bernama The Best of Indonesia.
Ani juga mendorong perlindungan buruh dan pemenuhan hak-hak perempuan di dunia usaha, hingga mengusulkan adanya kebijakan agar bioskop-bioskop nasional tetap bisa memberi ruang dan porsi tersendiri bagi pemutaran film-film garapan anak bangsa agar tetap mampu bersaing dalam kompetisi pasar di negeri sendiri.
Semua itu mengindikasikan besarnya visi, kesadaran dan kepedulian mendiang Ani Yudhoyono terhadap geliat dan masa depan ekonomi kreatif nasional. Maka tak heran jika Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (2014) pernah menganugerahi penghargaan Dharma Cipta Utama kepada almarhumah.
Sosok Ani Yudhoyono merupakan cermin yang terang bagi hadirnya perempuan modern yang mampu menjaga identitas kebudayaannya serta tampil prima sebagai pemimpin perempuan yang tegas, berani dan inovatif untuk merespon kondisi sosial-kemasyarakatan di sekitarnya. Posisi ‘Ibu Negara’ memang bukanlah jabatan struktural. Tetapi di tangan Ani Yudhoyono, peran Ibu Negara itu terasa amat signifikan, efektif dan fungsional dalam menunjang upaya dan target-target pemerintahan.
Selain itu, sebagai teman diskusi sehari-hari Kepala Negara (2004-2014), Ani Yudhoyono mengajarkan kepada kita tentang makna kegigihan dan fokus pada hal detail dalam pekerjaan.
Di berbagai kegiatan politik dan kenegaraan saat mendampingi sang suami tercinta, Ani Yudhoyono tampak sering membuat notulensi diskusi yang berisi catatan informasi dan masukan masyarakat. Saat Presiden SBY membutuhkan informasi yang terlewatkan, Ani Yudhoyono tak canggung mengingatkan.
Semua itu ia lakukan dengan tekun, telaten, dan penuh suka cita. Bahkan, di pengujung akhir hayatnya sekalipun, Ani Yudhoyono dengan sengaja dan rapi menuliskan semua tindakan medis yang ia terima dari tim dokter selama menjalani perawatan intensif melawan kanker darah di National University Hospital (NUH), Singapura.
Seolah sembari menata hati untuk bersiap menghadap Sang Khalik, dengan detail ia catat setiap nama obat, dosis yang diberikan, serta terapi yang ia jalani selama di pembaringan.
Kepergian Ani Yudhoyono akan menjadi lentera bagi kesadaran anak bangsa agar senantisa menjadi pribadi yang unggul, kuat, dan penuh optimisme menyambut masa depan.
Ia sering berpesan, “Setiap dari kita akan berpulang menyatu dengan tanah. Saat itu datang, nilai-nilai yang ditinggalkan manusia sepanjang hidupnya-lah, yang akan mengharumkan pengistirahatannya yang terakhir”.
Semoga amal bakti dan doa segenap masyarakat Indonesia menjadi penerang bagi kuburnya dan melapangkan jalan menghadap Sang Pencipta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.