Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ingin Kasus Munir Terulang, Amnesty Desak Polri Buka Laporan TGPF Kasus Novel

Kompas.com - 10/07/2019, 18:55 WIB
Ardito Ramadhan,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Amnesty International Indonesia mendesak Polri mengungkap laporan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) kasus penyerangan Novel Baswedan ke muka publik.

Manajer Riset Amnesty International Indonesia Papang Hidayat mengatakan, pihaknya tak ingin laporan kasus Novel mengulang kasus Munir yang laporan TGPF-nya belum terungkap ke publik.

"Ada beberapa stetment dari Pak Hendardi (anggota TGPF), (laporan) hanya akan diumumkan kepada Polri atau apa nanti Polri yang mengumumkan kepada publik kalau dia mau gitu. Nah ini yang masalah karena kita juga punya pengalaman semacam ini di kasus Munir," kata Papang di Gedung Ombudsman, Rabu (10/7/2019).

Baca juga: Novel Minta Kasus yang Menimpanya Tak Diperkeruh dengan Spekulasi

Papang menuturkan, ketika itu TGPF kasus Munir telah menyerahkan laporannya kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Namun, Presiden SBY tak kunjung mengungkap temuan TGPF ke muka publik.

Menurut Papang, pengungkapan kasus Novel merupakan hal yang wajib dilakukan karena korupsi merupakan kejahatan serius selayaknya kejahatan terhadap hak asasi manusia (HAM).

Papang melanjutkan, pengungkapan kasus Novel juga dapat menjadi bukti keseriusan negara dan pemerintah dalam melawan korupsi.

"Kalau hasil TGPF kasus Novel tidak transparan pada publik artinya gerakan antikorupsi juga masih menghadapi lawan-lawan yang kuat jadi tidak ada efek jera bagi orang yang ingin melakukan korupsi," ujar Papang.

Baca juga: Soal Kasus Novel Baswedan, Wapres Bilang Tunggu Saja Pekan Depan

Sebelumnya, TGPF bentukan Polri itu telah menyerahkan laporannya kepada Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian dalam pertemuan selama dua jam, Selasa (9/7/2019) kemarin.

Anggota TGPF kasus Novel Baswedan, Hendardi mengatakan, pihaknya baru akan mempublikasikan hasil investigasi terkait kasus penyerangan terhadap penyidik KPK itu pekan depan.

Kompas TV Tim Gabungan Pencari Fakta kasus Novel Baswedan menduga ada motif politik di balik kasus penyerangan terhadap penyidik senior itu. TGPF akan mengumumkan hasil investigasinya pekan depan. TGPF telah menyerahkan laporan hasil investigasi kasus penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan kepada Kapolri. Salah satu anggota TGPF, Hendardi menyatakan tim tengah mendalami latar belakang politik di balik penyerangan terhadap Novel. Menurut Hendardi perkara ini bukan kriminal biasa dan motif penyerangan muncul karena Novel merupakan penyidik di KPK. Tim menghargai masukan dari Kapolri yang akan mempelajari laporan hasil investigasi dalam waktu sepekan ke depan. #TGPFNovelBaswedan #NovelBaswedan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com