Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

DPR: Gantikan DKI, Kaltim Paling Siap Jadi Ibu Kota Negara

Kompas.com - 09/07/2019, 18:30 WIB
Anissa DW,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Studi tentang wacana pemindahan ibu kota negara yang dilakukan oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) sudah lebih dari 90 persen.

Dari studi tersebut, setidaknya ada tiga provinsi yang disebut menjadi kandidat ibu kota negara baru menggantikan DKI Jakarta, yakni Provinsi Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan.

Terkait informasi tersebut, anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Ihwan Datu Adam menyatakan kesiapan provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) jika terpilih menjadi ibu kota negara baru.

“Kalau berdasarkan kajian Bappenas sudah mengerucut pada tiga provinsi, maka saya yakin Kaltim yang akan dipilih. Sebab, provinsi ini yang paling siap dalam hal sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk menjadi sebuah ibu kota negara,” ujar politisi Fraksi partai Demokrat itu.

Baca jugaSoal Pemindahan Ibu Kota, President University Ingatkan Kota Komersial

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Ihwan Datu AdamDok. Humas DPR RI Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Ihwan Datu Adam
Dia menjelaskan, Provinsi Kaltim sudah mempunyai bandara internasional, sumber daya alam melimpah dan jauh dari potensi bencana tsunami.

Selain itu, Ihwan menambahkan, Kaltim tergolong sebagai salah satu penyumbang devisa yang cukup besar bagi negara, yakni sekitar Rp 500 triluin hingga  Rp 600 triliun.

Wakil Rakyat dari daerah pemilihan Kaltim itu juga tidak setuju dengan argumentasi beberapa pihak yang takut pemidahan ibu kota ke Kaltim dapat menyebabkan kerusakan alam akibat pembukaan hutan.

“Sebagian besar wilayah di Kaltim bukanlah hutan. Oleh karenanya, sangat cocok untuk dijadikan pilihan apabila pemerintah serius akan memindahkan ibu kota negara,” ujar Ihwan, di Jakarta, Selasa (9/7/2019), seperti dalam keterangan tertulisnya. 

Baca jugaSiapa Pemegang Kendali Tahapan Pemindahan Ibu Kota Negara?

Untuk itu, dia berharap, pemerintah serius dalam hal rencana pemindahan ibukota tersebut. Sebab, memindahkan sebuah ibu kota negara bukan suatu pekerjaan mudah dan membutuhkan biaya sangat besar.

Bappenas menyebutkan, butuh biaya sekitar Rp 4,66 triliun dalam memindahkan ibu kota, termasuk di dalamnya anggaran pembangunan infrastruktur pendukung.

“Yang dikhawatirkan adalah kalau anggaran untuk pemindahan ibu kota negara ini sumber biayanya berasal dari hasil berutang,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Nasional
JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

Nasional
Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Nasional
Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Nasional
Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Nasional
Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Nasional
BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

Nasional
Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Nasional
Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Nasional
Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Nasional
Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Nasional
Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Nasional
Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com