Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Hadapi Ancaman Radikalisme, DPR Gandeng Dharma Wanita Jadi Mitra Pemerintah

Kompas.com - 09/07/2019, 13:42 WIB
Anissa DW,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi


KOMPAS.com
 — Pancasila sebagai dasar negara dan falsafah hidup bangsa Indonesia mulai menghadapi tantangan dari ideologi lainnya.

Hal itu ditegaskan oleh Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Contohnya aparatur sipil negara (ASN).

Menurut Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri, 19,4 persen ASN di Indonesia tidak setuju dengan ideologi Pancasila.

Data tersebut berasal dari survei Alvara Research yang dilakukan dari 10 September hingga 5 Oktober 2017 di 6 kota, yaitu Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, dan Makassar.

Baca jugaKunjungan ke Akademi TNI, Menhan Ingatkan Ancaman Radikalisme ke Taruna

Hal yang sama berlaku juga ke TNI. Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu mengatakan, 3 persen personel TNI telah terpapar ideologi radikalisme.

Di sektor badan usaha milik negara (BUMN), Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) melaporkan, 2 juta karyawan BUMN berpotensi terpapar radikalisme. 

Adapun di perguruan tinggi, Setara Institute melaporkan bahwa 10 perguruan tinggi negeri (PTN) sudah terpapar radikalisme.

Situasi tersebut jelas sangat mengkhawatirkan dan harus segera ditanggulangi agar jumlahnya tidak bertambah.

Gandeng pengurus Dharma Wanita

 

Hal inilah yang coba dilakukan oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Contohnya baru-baru ini DPR menggandeng pengurus Dharma Wanita di berbagai kementerian dan lembaga untuk ikut andil mencegah masuknya ideologi transnasional yang tidak sejalan dengan napas bangsa Indonesia.

“Kuncinya, ada pada pemberdayaan keluarga di mana perempuan adalah tiang fondasinya," ujar Ketua DPR Bambang Soesatyo saat menerima pengurus Dharma Wanita Pusat (DWP) di Ruang Kerja Ketua DPR, Jakarta, Senin (8/7/2019).

Bambang pun meyakini, kekuatan sebuah bangsa bisa dilihat dari kekuatan masing-masing keluarga.

Untuk itu, kata dia, jika setiap orangtua, khususnya kaum ibu, bisa mengamalkan Pancasila sedini mungkin di lingkungan keluarga, hal itu dapat semakin memperkokoh bangsa Indonesia agar terhindar dari radikalisme.

Baca jugaRadikalisme, Kampus, dan Religiusasi Pancasila

“Saya yakin, pada dasarnya cinta dan kasih sayang seorang ibu selalu mengajarkan kebaikan kepada setiap anggota keluarganya,” kata Bambang dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (9/7/2019).

Karena itu, kata Bambang, Dharma Wanita ataupun organisasi perempuan lainnya harus menjadi mitra strategis bagi pemerintah sehingga setiap kaum ibu bisa menjadi agen Pancasila.

Bambang memilih Dharma Wanita sebagai mitra pemerintah karena dinilai memiliki kekuatan yang luar biasa.

Sebab, Dharma Wanita terdiri dari seluruh istri pegawai ASN, istri dan janda pensiunan pegawai ASN, BUMN dan BUMD, istri dan janda pegawai dan/atau pensiunan perguruan tinggi negara badan hukum, dan masih banyak lagi.

Baca jugaKampus Tempat Pemajuan Bangsa, Bukan Tempat Radikalisme

"Selain membahas berbagai masalah domestik perempuan, kekuatan sosial Dharma Wanita yang tersebar sampai ke berbagai daerah di seluruh Indonesia harus dimaksimalkan untuk menjaga ideologi Pancasila,” kata Bambang.

Untuk itu, dia berharap, Dharma Wanita mampu mencabut radikalisme sampai ke akarnya sehingga berbagai ideologi transnasional tak lagi tumbuh di bumi Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Nasional
Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Nasional
Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Nasional
Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Nasional
Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Nasional
Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Nasional
Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Nasional
Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Nasional
[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

Nasional
Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Nasional
Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Nasional
Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Nasional
Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com