Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[BERITA POPULER] Jokowi Tegur Jonan, Rini, dan 2 Menteri Lainnya | Klarifikasi soal Audrey Yu Jia Hui

Kompas.com - 09/07/2019, 05:30 WIB
Ana Shofiana Syatiri

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Jokowi menegur empat orang menterinya menjadi salah satu artikel populer Kompas.com pada Selasa (9/7/2019) pagi ini.

Berikut 5 berita populer Kompas.com yang layak Anda ketahui untuk menemani pagi hari ini:

1. Jokowi tegur Menteri Jonan, Rini, Siti Nurbaya, dan Sofyan Djalil

Presiden Joko Widodo menegur Menteri Kehutanan Siti Nurbaya Bakar serta Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN Sofyan Djalil dalam sidang kabinet paripurna di Istana Bogor, Senin (8/7/2019).

Teguran ini berkaitan dengan investasi yang masih terhambat karena permasalahan perizinan di lapangan.

Tak hanya mereka, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignatius Jonan serta Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno juga ditegur terkait impor migas.

Baca selengkapnya di sini.

2. Klarifikasi soal Audrey Yu Jia Hui

Twit yang menyebar soal Audrey Yu Jia Hui. Informasi yang menyebar di media sosial tak sepenuhnya benar. Ada yang hoaks, dan ada yang fakta.Twitter Twit yang menyebar soal Audrey Yu Jia Hui. Informasi yang menyebar di media sosial tak sepenuhnya benar. Ada yang hoaks, dan ada yang fakta.
Informasi mengenai seorang anak muda jenius dan berprestasi, Audrey Yu Jia Hui, viral dalam dua hari terakhir.

Salah satu informasi yang menyebar di media sosial Twitter, Minggu (7/7/2019), menyebutkan bahwa Audrey adalah anak muda Indonesia yang pernah bekerja di Badan Antariksa Amerika ( NASA).

Informasi lainnya yang beredar, Audrey disebut telah bertemu dengan Presiden RI Joko Widodo dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT G20) di Jepang pada 28-29 Juni 2019 dan mendapatkan tawaran bekerja di sebuah lembaga pengembangan teknologi di Indonesia.

Beragam informasi yang beredar itu tidak sepenuhnya benar. Ada fakta, dan ada pula yang tidak benar sehingga perlu diklarifikasi.

Baca selengkapnya di sini.

3. Mengenal Alta Lauren Gunawan, anggota Paspampres AS keturunan Indonesia

Alta Lauren Gunawan. Polisi keturunan Indonesia yang mendapat kehormatan sebagai perempuan pertama yang menjadi anggota divisi iring-iringan motor Secret Service Amerika Serikat (AS).Alta Lauren Gunawan via NBC News Alta Lauren Gunawan. Polisi keturunan Indonesia yang mendapat kehormatan sebagai perempuan pertama yang menjadi anggota divisi iring-iringan motor Secret Service Amerika Serikat (AS).
Namanya adalah Alta Lauren Gunawan. Dia merupakan anggota Secret Service (Paspampres) Amerika Serikat ( AS) Divisi Pengawalan Motor.

Dia bakal menaiki motor gede (moge) berbobot 498 kilogram, dan memastikan agenda kenegaraan Presiden Donald Trump maupun Wakil Presiden Mike Pence berjalan lancar.

Alta menorehkan prestasi tak saja sebagai perempuan pertama yang masuk ke dalam divisi elite Secret Service itu. Dia juga warga Asia-Amerika pertama yang melakukannya.

Dalam wawancara dengan NBC News pekan ini, Alta mengaku sebagai keturunan Indonesia. "Ayah saya 100 persen orang Indonesia," ujar perempuan 30 tahun itu.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Nasional
Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
MK Bakal Unggah Dokumen 'Amicus Curiae' agar Bisa Diakses Publik

MK Bakal Unggah Dokumen "Amicus Curiae" agar Bisa Diakses Publik

Nasional
PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

Nasional
Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Nasional
MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com