Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misteri Tewasnya Harun Al Rasyid di Kerusuhan 22 Mei Mulai Terkuak...

Kompas.com - 06/07/2019, 08:29 WIB
Ardito Ramadhan,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Misteri tewasnya remaja 15 tahun bernama Harun Al Rasyid dalam kerusuhan di kawasan Slipi, Jakarta Barat, 22 Mei 2019, perlahan mulai terkuak.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo mengatakan, berdasarkan investigasi, Harun ditembak oleh penembak misterius dari jarak sekitar 11 meter.

"Jaraknya cukup dekat antara pelaku yang melakukan penembakan dengan tangan kiri dan korban yang ditemukan di TKP. Jaraknya kurang lebih dari hasil analisis dan rekonstruksi, 11 meter," ujar Dedi dalam konferensi pers di Gedung Mabes Polri, Jumat (5/7/2019).

Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes (Pol) Suyudi Ario Seto menambahkan, berdasarkan hasil uji balistik dikombinasikan dengan keterangan saksi mata, penembak diduga memegang senjata api menggunakan tangan kiri di bawah dada mengarah ke samping.

Baca juga: Polisi Identifikasi Petrus di Rusuh 21-22 Mei, Ini Ciri-cirinya...

Dalam posisi itulah sang penembak misterius melepaskan tembakan sehingga mengenai Harun.

"Arah (peluru) lurus mendatar. Karena posisinya (Harun) di trotoar, agak tinggi. Jadi, diduga pelaku ini agak tinggi karena pelaku (pegang senjata api) di sini (di bawah dada menembaknya)," ujar Suyudi dalam kesempatan yang sama.

Masih berdasarkan keterangan saksi, kata Suyudi, penembak misterius diduga berada dari arah ruko dekat fly over Slipi. Pelaku diperkirakan memiliki tinggi 175 sentimeter. Tubuhnya kurus serta memiliki rambut gondrong.

Pelurunya pun mengenai lengan kiri Harun hingga tembus ke rongga dadanya.

Meski demikian, belum diketahui apakah pelaku menembak asal-asalan atau memang sengaja mengarahkan larasnya ke remaja malang tersebut.

Guna menemukan identitas pelaku, polisi berencana menggunakan dua teknologi canggih, yakni face recognition dan voice analysis.

"Kami sedang menganalisis kembali menggunakan face recognition dari berbagai macam visual yang ada. Baik melalui video, kamera CCTV, termasuk kami combine dengan keterangan saksi," ujar Dedi.

Baca juga: Ini Langkah Polri demi Ungkap Petrus di Kerusuhan 21-22 Mei

Metode ini dilakukan untuk mengidentifikasi wajah si penembak misterius.

Sementara itu, teknologi voice analysis digunakan untuk mengidentifikasi jenis suara letusan pada saat kerusuhan.

"Dianalisis apakah benar suara senjata api. Karena setiap letusan itu punya kekhasan masing-masing atau letusan petasan. Ini semuanya akan dibedakan nanti," ujar Dedi.

Hasil dari analisis keduanya, lanjut Dedi, akan dikombinasikan dengan hasil rekonstruksi terhadap korban meninggal dunia, termasuk keterangan saksi. Diharapkan, cara ini membuahkan hasil menguak sosok penembak misterius itu.

"Karena ada saksi yang melihat korban itu tertembak, jatuh, kemudian dievakuasi. Semuanya itu akan kami dalami," ujar Dedi.

Senjata non-organik

Suyudi melanjutkan, polisi juga menemukan fakta bahwa peluru yang bersarang di tubuh Harun berasal dari senjata non-organik, yaitu senjata yang tidak sesuai standar Polri.

"Harun Al Rasyid itu sudah dilakukan otopsi dan memang ditemukan adanya proyektil peluru, yaitu 9x17 milimeter atau 0380 automatic yang diduga ini adalah senjata dari non-organik Polri," kata Suyudi.

Baca juga: Polri: 2 Korban Kerusuhan 21-22 Mei Tewas karena Senjata Non-organik

Kondisi serupa terjadi pada Abdul Aziz, terduga perusuh yang ditemukan tewas di kawasan Petamburan dekat Asrama Brimob. Peluru yang bersarang di tubuh Aziz juga bukan dari senjata organik Polri.

Namun, pengungkapan misteri tertembaknya Aziz tak seterang kasus kematian Harun. Suyudi mengakui, polisi belum mengantongi ciri-ciri penembak Aziz.

"Itu beda TKP dan beda waktu juga, proyektilnya juga beda. Berdasarkan keterangan para saksi, yang bisa tergambar baru Harun Al Rasyid," ujar Suyudi.

Diketahui, total ada sembilan terduga perusuh yang tewas dalam peristiwa 21-22 Mei lalu. Mereka ditemukan di tiga lokasi berbeda.

Lima korban tewas ditemukan di Petamburan, Jakarta Barat, yakni Bachtiar Alamsyah, Abdul Azis, M Rehan Fajari, Widianto Rizki Ramadhan, dan Farhan Syafero.

Korban lain meliputi Adam Noorian dan Sandro yang tewas di Jatibaru, Jakarta Pusat, dan Harun Al Rasyid yang ditemukan di daerah Slipi, Jakarta Barat.

Sementara itu, untuk korban Muhammad Reza, polisi belum mengetahui lokasi tewasnya.

Dari total korban tewas, Harun, Aziz, Bachtiar, dan Rehan diketahui mengalami luka tembak, sedangkan lima lainnya tidak diketahui penyebab kematiannya karena pihak keluarga menolak otopsi.

Kompas TV Teka-teki dalang kerusuhan yang terjadi 21 dan 22 Mei lalu, kemungkinan bakal terungkap dalam waktu dekat. Lantaran kepolisian telah merampungkan 90 persen hasil penyelidikan mereka.Selain peristiwa kerusuhan, penyelidikan yang dilakukan polisi mencakup penyebab korban meninggal dunia dan dugaan aktor penggerak kerusuhan.<br /> <!--[if !supportLineBreakNewLine]--><br /> <!--[endif]-->
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KPK Cek Langsung RSUD Sidoarjo Barat, Gus Muhdlor Sudah Jalani Rawat Jalan

KPK Cek Langsung RSUD Sidoarjo Barat, Gus Muhdlor Sudah Jalani Rawat Jalan

Nasional
Bertemu Presiden PKS, Surya Paloh Akui Diskusikan Langkah Politik di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Bertemu Presiden PKS, Surya Paloh Akui Diskusikan Langkah Politik di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Respons Jokowi dan Gibran Usai Disebut PDI-P Bukan Kader Lagi

Respons Jokowi dan Gibran Usai Disebut PDI-P Bukan Kader Lagi

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Doakan Timnas Indonesia U-23 Kalahkan Korsel

Wapres Ma'ruf Amin Doakan Timnas Indonesia U-23 Kalahkan Korsel

Nasional
Soal Ahmad Ali Bertemu Prabowo, Surya Paloh: Bisa Saja Masalah Pilkada

Soal Ahmad Ali Bertemu Prabowo, Surya Paloh: Bisa Saja Masalah Pilkada

Nasional
Prabowo Sangat Terkesan Anies-Muhaimin Hadiri Penetapan Hasil Pilpres 2024

Prabowo Sangat Terkesan Anies-Muhaimin Hadiri Penetapan Hasil Pilpres 2024

Nasional
Prabowo: Saya Enggak Tahu Ilmu Gus Imin Apa, Kita Bersaing Ketat…

Prabowo: Saya Enggak Tahu Ilmu Gus Imin Apa, Kita Bersaing Ketat…

Nasional
Prabowo: PKB Ingin Terus Kerja Sama, Mengabdi demi Kepentingan Rakyat

Prabowo: PKB Ingin Terus Kerja Sama, Mengabdi demi Kepentingan Rakyat

Nasional
Jokowi: UU Kesehatan Direvisi untuk Permudah Dokter Masuk Spesialis

Jokowi: UU Kesehatan Direvisi untuk Permudah Dokter Masuk Spesialis

Nasional
Cak Imin Titipkan Agenda Perubahan PKB ke Prabowo, Harap Kerja Sama Berlanjut

Cak Imin Titipkan Agenda Perubahan PKB ke Prabowo, Harap Kerja Sama Berlanjut

Nasional
Gibran Cium Tangan Ma'ruf Amin Saat Bertemu di Rumah Dinas Wapres

Gibran Cium Tangan Ma'ruf Amin Saat Bertemu di Rumah Dinas Wapres

Nasional
KPK Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli di Rutan

KPK Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli di Rutan

Nasional
Program Makan Siang Gratis Masih Dirumuskan, Gibran: Jumlah Penerima Segera Kami Pastikan

Program Makan Siang Gratis Masih Dirumuskan, Gibran: Jumlah Penerima Segera Kami Pastikan

Nasional
Wapres: Prabowo Lanjutkan Pemerintahan Jokowi, Tak Perlu Transisi

Wapres: Prabowo Lanjutkan Pemerintahan Jokowi, Tak Perlu Transisi

Nasional
Jokowi Disebut Akan Berikan Satyalancana ke Gibran dan Bobby, Istana: Tak Ada Agenda ke Surabaya

Jokowi Disebut Akan Berikan Satyalancana ke Gibran dan Bobby, Istana: Tak Ada Agenda ke Surabaya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com