JAKARTA, KOMPAS.com - Kepadatan Gedung 1 Kementerian Sekretariat Negara pada Kamis (4/7/2019) begitu terlihat dari hilir-mudiknya para pendaftar calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di hari terakhir.
Panitia Seleksi atau Pansel Calon Pimpinan KPK menutup pendaftaran manual atau yang diantarkan secara langsung, yang berlokasi di Gedung satu Setneg pukul 16.00.
Ketua Pansel Calon Pimpinan KPK, Yenti Garnasih menyatakan, Pansel menghimpun ada 348 pendaftar manual capim KPK periode 2019-2023. Namun, jumlah tersebut belum ditambahkan pendaftar via daring yang masih bisa mendaftarkan diri hingga pukul 24.00.
"Jadi kami tutup pendaftaran dokumen fisik pukul 16.00 WIB. Jumlah pendaftar sudah 348 orang dan kami putuskan tidak diperpanjang," ujar Yenti dalam konferensi pers, Kamis.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, para pendaftar sudah berbondong-bondong datang menyerahkan berkas sejak pagi sekitar pukul 08.00.
Baca juga: Ketika Hakim Kasus Kopi Sianida Telat 20 Menit Daftar Capim KPK...
Mereka yang datang dan mendaftarkan diri pun beragam. Ada advokat, aktivis, anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), staf khusus Kapolri, Staf khusus KSAU, hakim, hingga pegawai KPK.
Direktur Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat Komisi Pelayanan Masyarakat KPK Giri Suprapdiono, contohnya. Giri mengaku ingin terus berkontribusi memberantas korupsi meskipun sudah 14 tahun bergabung di lembaga antirasuah tersebut.
"Pada dasarnya sebagai inisiatif dan kewajiban warga negara, jadi saya sudah gabung di KPK sejak 2005, sudah 14 tahun. Saya pikir sudah saatnya mencoba kembali," ujar Giri.
Ia bercerita, pada 2014, dirinya mencalonkan diri sebagai capim KPK dan masuk di 19 besar. Meskipun tak terpilih, ia berprinsip tetap mencoba mendaftarkan lagi.
Sebab, lanjutnya, pada prinsipnya pemberantasan korupsi itu menjadi kewajiban setiap warga negara.
Di sisi lain, Giri menyatakan, jika terpilih dirinya akan memberantas korupsi di level bawah, seperti soal mengurus surat perizinan. Ia juga berkomitmen memperbaiki indeks korupsi KPK.
"Saya menyoroti indeks persepsi korupsi KPK. Selain itu juga memperbaiki korupsi-korupsi di level bawah," tuturnya.
Baca juga: Sudah 14 Tahun di KPK, Giri Suprapdiono Daftar Jadi Calon Pimpinan
Tsani mengaku mendaftarkan diri karena mendapatkan dukungan dari pegawai KPK.
"Ya ini aspirasi dari teman-teman pegawai, dari pimpinan dan juga saya harus hormati," ujar Tsani.