JAKARTA, KOMPAS.com — Dalam kunjungan kerjanya ke Provinsi Sulawesi Utara, Kamis, (4/7/2019), Presiden Joko Widodo mendengar ada banyak wisatawan mancanegara yang berkunjung ke sejumlah destinasi wisata di provinsi tersebut.
Presiden pun memutuskan untuk blusukam ke salah satu destinasi wisata yang dimaksud.
Seperti dikutip dari siaran pers Istana, sekitar pukul 21.00 Wita, Kepala Negara memutuskan untuk menyambangi dan melihat langsung salah satu destinasi wisata populer di sana, yakni Jendela Indonesia. Tempat ini berada di Jalan Piere Tendean, Sario Tumpaan, Sario, Kota Manado.
Sesampainya di lokasi, Presiden Jokowi langsung mengunjungi gerai yang menjual produk kuliner setempat.
Jokowi juga ingin mengetahui sejumlah fasilitas publik yang ada untuk mengetahui kesiapan pengelola dan masyarakat dalam hal kenyamanan dan kebersihan area wisata.
"Sekarang kerja enggak bisa makro. Mikro (detail), harus diikuti sehingga betul-betul tampak mana yang harus di-backup oleh pemerintah pusat, mana yang bisa dikerjakan pemerintah provinsi, mana yang swasta," kata Presiden mengenai kunjungannya itu.
Baca juga: Tiba di Manado, Jokowi Tinjau Bandara Sam Ratulangi
Jendela Indonesia adalah sebuah tempat wisata di Kota Manado yang dalam 2,5 tahun belakangan sukses berkembang menjadi sebuah pusat aktivitas wisata.
Ada pusat kuliner yang mengedepankan hidangan khas Indonesia. Ada juga UKM-UKM lokal yang menjajakan produk yang menjadi pelengkap daya tarik obyek wisata di dekat pantai, yang oleh warga setempat disebut Boulevard Manado.
"Di sini menurut saya ada sebuah peluang besar untuk menarik wisatawan, turis, yang itu akan memberikan dampak pertumbuhan ekonomi yang baik bagi Provinsi Sulawesi Utara," ujar Jokowi.
Melalui kunjungannya, Presiden Jokowi melihat adanya potensi yang sangat besar bagi obyek wisata tersebut untuk menarik lebih banyak lagi wisatawan.
Pemerintah, bersama dengan pemerintah daerah dan swasta, juga akan memberikan dorongan dan dukungan dalam membenahi atau menyempurnakan fasilitas-fasilitas publik di sekitar kawasan itu.
"Ternyata peminatnya (wisatawan) sangat banyak. Seiring dengan itu, fasilitasnya jangan terlambat diperbaiki," tuturnya.
Presiden sendiri bersama jajaran terkait rencananya membicarakan lebih detail mengenai segala urusan yang berkaitan dengan pariwisata di Sulawesi Utara.
"Mungkin sebelum terbang ke Jakarta, kami mau rapat terbatas untuk urusan tata ruang yang menghambat. Harus diselesaikan," ucapnya.
"Jangan sampai regulasi-regulasi yang ada itu tidak memberikan kecepatan, tapi malah menghambat keputusan-keputusan lapangan," ujar Presiden.
Turut mendampingi Presiden, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Staf Khusus Presiden Johan Budi, dan Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.