Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Hakim Kasus Kopi Sianida Telat 20 Menit Daftar Capim KPK...

Kompas.com - 05/07/2019, 07:34 WIB
Christoforus Ristianto,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

Kompas TV Panitia seleksi calon pimpinan KPK hari ini (4/7) menutup pendaftaran calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi periode 2019-2023. Penutupan pendaftaran calon pimpinan KPK secara langsung atau offline, dilakukan pukul 16.00 WIB. Sementara untuk batas waktu pendaftaran online, akan ditutup pada pukul 00.00. Pendaftar seleksi capim KPK membeludak di hari terakhir pendafataran.<br />

Pengajar pascasarjana di Universitas Esa Unggul ini mengaku telah mendapatkan izin dari Mahkamah Agung (MA) untuk mendaftar capim KPK. Ia juga mendapatkan dukungan dari keluarga.

"Pokoknya saya dapat izin (MA). Kalau keluarga mendukung, itu diantar sama anak saya," paparnya kemudian.

"Saya bukan job seeker"

Binsar menyebut dirinya sudah berpengalaman di bidang hukum dengan berkarier selama 35 tahun menjadi hakim. Menurutnya, pengalaman yang ia miliki menjadi bekal jika terpilih jadi pimpinan lembaga antirasuah tersebut.

Dirinya kemudian menegaskan melamar jadi capim KPK bukan karena untuk mencari pekerjaan, melainkan guna memberi warna baru di KPK.

"35 tahun saya jadi hakim, jadi setidaknya sudah punya kepekaan, feeling, dan punya panca indera keenam. Saya ini daftar bukan cari pekerjaan, bukan job seeker, tapi ingin memberi warna di KPK," imbuhnya.

Baca juga: Alasan Berdirinya KPK Seharusnya Jadi Pertimbangan Pansel Pilih Calon Pimpinan

"Kalau di unsur pimpinan ada mantan hakim kan bagus. Itu komposisi yang menarik. Selama KPK berdiri, belum pernah ada pimpinan dari hakim karier, kalau hakim Ad Hoc kan sudah," sambungnya.

Binsar melontarkan, dirinya sudah memiliki pengalaman yang cukup di bidang hukum. Ditambah pula kompetensinya sebagai pengajar pascasarjana di berbagai mata kuliah, seperti hukum pidana, tindak pidana korupsi, dan sebagainya.

"Saya pernah menjadi hakim yang menangani kasus pelanggaran HAM berat Timor-Timur dan Tanjung Priok tahun 2001 dan 2004. Lalu kasus bom gereja di PN Medan tahun 2004 dan berbagai kasus menarik seperti kopi bersianida di PN Jakarta Pusat," beber Binsar.

Baca juga: Ketua Pansel: Siapa Pun Pimpinan KPK Harus Bisa Tuntaskan Masalah Internal

Jika nantinya terpilih, lanjutnya, ia berusaha untuk fokus dalam pengembalian aset negara yang belum sepenuhnya maksimal. Dirinya pun mengaku siap melepas segala pekerjaan yang ia tekuni untuk siap menjadi pimpinan.

"Jangan main-main dengan tugas ini (pimpinan KPK) karena harus melepas semua atribut dan menjadi setengah malaikat. Kerjanya kan lembur, kita harus bisa satukan polisi dan jaksa serta pengembalian aset negara," pungkas Binsar yang kemudian dijemput anaknya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Nasional
Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Nasional
Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Nasional
Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Nasional
Logo dan Tema Hardiknas 2024

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasional
PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

Nasional
Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com