Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[KLARIFIKASI] Penjelasan Gerindra soal KTP Prabowo-Sandiaga

Kompas.com - 04/07/2019, 15:11 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

klarifikasi

klarifikasi!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, ada yang perlu diluruskan terkait informasi ini.

KOMPAS.com — Informasi adanya layanan pembuatan kartu tanda pendukung Prabowo-Sandi (KTP-PS) yang bisa dipesan sebagai bentuk kenang-kenangan sekaligus loyalitas kepada pasangan capres-cawapres nomor urut 02 menyebar di media sosial.

Kartu ini terdiri dari beberapa kelas, mulai dari Regular, Gold, hingga Platinum Blue, dengan biaya pendaftaran berbeda-beda.

Informasi ini sudah menyebar luas di berbagai platform media sosial sejak akhir Juni 2019. Mereka yang berminat diminta melakukan pemesanan melalui laman ktpprabowo.id.

Partai Gerindra menegaskan, pengadaan KTP-PS ini di luar pengetahuan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Narasi yang beredar

Berikut salah satu unggahan yang ditemukan di media sosial:  

Mengacu pada laman penyedia pemesanan KTP-PS, ktpprabowo.id, kartu ini sebagai tanda perjuangan dan kenang-kenangan karena telah membantu perjuangan Prabowo-Sandi pada Pemilu 2019.

Laman ini dikelola oleh pihak yang mengatasnamakan relawan 02 Pendukung Prabowo Sandi Nasional (PPSN).

Meski demikian, pada laman tersebut juga terdapat sejumlah foto orang yang tengah berpose dengan membawa KTP-PS, termasuk foto sang calon wakil presiden Sandiaga Uno dengan 2 kartu Gold dan Platinum Blue.

Tak hanya potret Sandi, sosok Wakil Ketua DPR Fadli Zon juga terlihat di laman tersebut. Ia berpose salam dua jari khas relawan 02 bersama seseorang yang memegang KTP-PS.

Akan tetapi, tidak ada bukti yang menunjukkan kedua foto tersebut asli atau hasil rekayasa digital.

Terdapat beberapa jenis KTP-PS yang bisa didapatkan oleh pemesan dengan harga yang juga bervariasi.

Biaya administrasi yang dipatok untuk kartu kelas Reguler Rp 20.000, Gold Rp 35.000, dan Platinum Blue Rp 45.000.

Biaya pembuatan KTP-PSktpprabowo.id Biaya pembuatan KTP-PS

Pemesanan ini akan terus dibuka hingga 10 Juli mendatang. Akan tetapi, saat diakses pada Kamis (4/7/2019) siang, pemesanan ditutup karena alasan tengah menyelesaikan pesanan sebelumnya.

Klarifikasi KOMPAS.com

Menanggapi informasi tentang KTP-PS yang semakin merebak luas, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad membantah pihaknya sebagai inisiator pembuatan kartu itu.

Menurut Dasco, pembuatan kartu tersebut tanpa seizin Prabowo ataupun Gerindra dan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi.

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nasional
JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

Nasional
Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Nasional
Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Nasional
DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

Nasional
Komisi II Sebut 'Presidential Threshold' Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Komisi II Sebut "Presidential Threshold" Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Nasional
Prabowo Nyanyi 'Pertemuan' di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Prabowo Nyanyi "Pertemuan" di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nasional
Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Nasional
Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Nasional
Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Nasional
CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

Nasional
PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Nasional
Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com