Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Soal Kebijakan TKDD Harus Ada Aspirasi Dapil, DPR dan Pemerintah Satu Suara

Kompas.com - 03/07/2019, 18:42 WIB
Mico Desrianto,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Wakil Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Teuku Riefky Harsya mengapresiasi reaksi pemerintah yang satu suara dalam menyikapi rencana pembaharuan mekanisme pembahasan Transfer ke Daerah Dana Desa (TKDD).

Menurut rencana, pada 2020 nanti penentuan kebijakan TKDD akan berdasarkan aspirasi daerah pemilihan Anggota DPR RI.

Dengan adanya langkah tersebut, Riefky menilai jika keterbatasan anggota DPR dalam menyuarakan aspirasi yang mereka bawa dari daerah pemilihan (Dapil) terkait TKDD bisa teratasi.

"Karena kami memiliki sumpah jabatan kepada masyarakat di dapil (daerah pemilihan), sehingga mekanisme untuk menyalurkan aspirasi mereka harus ada," ucap Riefky di Jakata, sesuai keterangan tertulisnya, Rabu (3/7/2019).

Baca jugaJokowi: Jangan Biarkan Dana Desa Kembali Lagi ke Jakarta...

Untuk mematangkan rencana tersebut, Banggar DPR RI bersama pemerintah yang diwakili Dirjen Perimbangan Keuangan kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah menggelar rapat membahas kebijakan TKDD dalam RAPBN Tahun 2020 di Gedung Nusantara II DPR RI, Jakarta, Selasa (2/7/2019) lalu.

Dalam waktu dekat, pemerintah bersama Banggar DPR RI akan melakukan pembicaraan lebih lanjut mengenai teknis dan pembentukan tim perumus.

Riefky berharap, hal tersebut dapat digelar setelah penyampaian laporan nota keuangan yang disampaikan oleh pemerintah pada Agustus mendatang.

"Kami serahkan perumusannya kepada Kemenkeu yang lebih paham dalam hal pengelolaan dan mekanismenya yang tentunya berlandaskan transparansi serta keterbukaan kepada publik," jelas Riefky.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Kaesang Ingin Pileg 2029 Proporsional Tertutup, Kaesang: Pilih Partai, Bukan Caleg

Kaesang Ingin Pileg 2029 Proporsional Tertutup, Kaesang: Pilih Partai, Bukan Caleg

Nasional
KSAU Temui KSAL, Bahas Peningkatan Interoperabilitas dan Penyamaan Prosedur Komunikasi KRI-Pesud

KSAU Temui KSAL, Bahas Peningkatan Interoperabilitas dan Penyamaan Prosedur Komunikasi KRI-Pesud

Nasional
Pengamat Heran 'Amicus Curiae' Megawati Dianggap Konflik Kepentingan, Singgung Kasus Anwar Usman

Pengamat Heran "Amicus Curiae" Megawati Dianggap Konflik Kepentingan, Singgung Kasus Anwar Usman

Nasional
Sudirman Said Berharap Anies dan Prabowo Bisa Bertemu

Sudirman Said Berharap Anies dan Prabowo Bisa Bertemu

Nasional
Marak 'Amicus Curiae', Pakar: Jadi Pertimbangan Hakim MK untuk Gali Rasa Keadilan dalam Masyarakat

Marak "Amicus Curiae", Pakar: Jadi Pertimbangan Hakim MK untuk Gali Rasa Keadilan dalam Masyarakat

Nasional
Menpan-RB Setujui 40.839 Formasi CASN Kemensos demi Kuatkan Layanan Sosial Nasional

Menpan-RB Setujui 40.839 Formasi CASN Kemensos demi Kuatkan Layanan Sosial Nasional

Nasional
Prabowo Disebut Sudah Minta AHY Berikan Nama Kader Demokrat untuk Masuk Kabinet Mendatang

Prabowo Disebut Sudah Minta AHY Berikan Nama Kader Demokrat untuk Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Pangkoarmada I Akan Buat Kajian agar Kapal Patroli yang Dibeli dari Italia Ditempatkan di Wilayahnya

Pangkoarmada I Akan Buat Kajian agar Kapal Patroli yang Dibeli dari Italia Ditempatkan di Wilayahnya

Nasional
Pakar: 'Amicus Curiae' untuk Sengketa Pilpres Fenomena Baru

Pakar: "Amicus Curiae" untuk Sengketa Pilpres Fenomena Baru

Nasional
Densus 88 Polri Kembali Tangkap 1 Teroris Jaringan JI di Sulteng, Totalnya Jadi 8

Densus 88 Polri Kembali Tangkap 1 Teroris Jaringan JI di Sulteng, Totalnya Jadi 8

Nasional
Yusril Tertawa Ceritakan Saksi Ganjar-Mahfud Bawa Beras 5 Kg untuk Buktikan Politisasi Bansos

Yusril Tertawa Ceritakan Saksi Ganjar-Mahfud Bawa Beras 5 Kg untuk Buktikan Politisasi Bansos

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Karangan Bunga Bernada Sindiran Muncul di MK

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Karangan Bunga Bernada Sindiran Muncul di MK

Nasional
Yusril Akui Sebut Putusan 90 Problematik dan Cacat Hukum, tapi Pencalonan Gibran Tetap Sah

Yusril Akui Sebut Putusan 90 Problematik dan Cacat Hukum, tapi Pencalonan Gibran Tetap Sah

Nasional
Bukan Peserta Pilpres, Megawati Dinilai Berhak Kirim 'Amicus Curiae' ke MK

Bukan Peserta Pilpres, Megawati Dinilai Berhak Kirim "Amicus Curiae" ke MK

Nasional
Perwakilan Ulama Madura dan Jatim Kirim 'Amicus Curiae' ke MK

Perwakilan Ulama Madura dan Jatim Kirim "Amicus Curiae" ke MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com