Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Fakta Penangkapan Kelompok Teroris, Punya Bisnis Sawit hingga Pengalaman 19 Tahun

Kompas.com - 02/07/2019, 10:44 WIB
Devina Halim,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri kembali melakukan tindakan pencegahan atau preventive strike terhadap sejumlah terduga teroris.

Kali ini, tim Densus 88 meringkus lima petinggi kelompok Jamaah Islamiyah (JI) yang disebut berafiliasi dengan kelompok teroris global, Al Qaeda.

Berikut beberapa fakta terkait penangkapan beberapa terduga teroris tersebut:

1. Lima petinggi

Polisi menangkap setidaknya lima orang yang disebut sebagai petinggi kelompok JI.

Tersangka pertama adalah PW alias Abang, yang merupakan amir atau pimpinan organisasi tersebut. PW ditangkap di sebuah hotel di Bekasi, Jawa Barat, pada Sabtu (29/6/2019).

"Yang ditangkap ini (PW) adalah pimpinan JI setelah dia melakukan metamorfosis dari tahun 2007 sampai sekarang atau boleh dikatakan sebagai amir dari JI," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo di Gedung Humas Polri, Jakarta Selatan, Senin (1/7/2019).

Kemudian, polisi juga menangkap istri PW yang berinisial MY dan seorang terduga lainnya BS di lokasi dan waktu yang sama. MY disebut aktif dalam organisasi tersebut.

Sementara BS merupakan penghubung antara PW dan para rekrutan kelompok JI.

Lalu, pada Minggu (30/6/2019) polisi menangkap A di kawasan Bekasi, Jawa Barat. Ia merupakan salah satu orang kepercayaan PW yang menggerakkan organisasi JI di Indonesia.

Terakhir, Densus 88 meringkus BT yang merupakan orang kepercayaan PW sekaligus penggerak jaringan JI di Jawa Timur. BT ditangkap di Ponorogo, Jawa Timur, pada Minggu (30/6/2019).

Baca juga: Serba-serbi Penangkapan Terduga Teroris Jamaah Islamiyah di Bekasi

2. Belum ada rencana aksi

Menurut polisi, kelompok yang dipimpin PW tersebut belum terdeteksi akan melakukan serangan. Akan tetapi, polisi menyebut bahwa kelompok ini sedang fokus dalam menjaring rekrutmen.

"Jadi untuk membangun kekuatan tentu jangka pendeknya dia melakukan rekrutmen sebanyak mungkin," ujar Dedi.

Menurut dia, kelompok ini mengasah kemampuan rekrutmen dengan mengirim mereka mengikuti latihan militer di Suriah.

Baca juga: Fokus Rekrutmen, Kelompok Jamaah Islamiyah Disebut Tak Punya Rencana Aksi

3. Enam gelombang ke Suriah

Polisi mengatakan bahwa kelompok itu telah beberapa kali mengirim anggotanya untuk mengikuti pelatihan militer di Suriah.

"Yang bersangkutan sepanjang 2013 dan 2018 sudah mengirim orang-orang yang berhasil direkrut untuk mengikuti program latihan ataupun langsung praktik di Suriah. Sudah ada enam gelombang yang diberangkatkan," ujar Dedi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Nasional
TPN Ganjar-Mahfud Sebut 'Amicus Curiae' Bukan untuk Intervensi MK

TPN Ganjar-Mahfud Sebut "Amicus Curiae" Bukan untuk Intervensi MK

Nasional
Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Nasional
Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com