Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER DI KOMPASIANA] Kamus Kepemimpinan Bu Risma | Perceraian Song Hye Kyo dan Song Joong Ki | Try Out CPNS

Kompas.com - 29/06/2019, 21:16 WIB
Harry Rhamdhani,
Amir Sodikin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mulai dirawat di RSUD Dr Soewandhie sejak Selasa (25/6/2019) pagi. Namun, pada keesokan harinya ternyata mesti dirujuk ke RSUD Dr Soetomo untuk mendapatkan perawatan yang lebih baik dari tim dokter dan peralatan yang lebih lengkap.

Setelah menjalani perawatan intensif selama dua hari tersebut, kondisi kesehatan Risma membaik meski masih belum diperbolehkan pulang.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Febria Rachmanita, Rabu (26/6/2019) di Surabaya, karena sakit maag dan kelelahan.  

Ternyata ketika melihat rekam medis, Risma juga memiliki sakit asma yang diderita sejak masa remaja sehingga memperparah penyakit yang diderita.

Dari media sosial tidak sedikit yang mendoakan kesehatan Bu Risma agar lekas pulih dan bisa kembali beraktivitas.

Apalagi jika melihat bagaimana kerja Wali Kota Surabaya ini, menurut Kompasianer Mohammad Syarrafah memang sulit ditiru.

"Kalau sudah kadung bekerja, ia nyaris lupa waktu," tulisnya.

Selama dua periode menjabat Wali Kota Surabaya, ia selalu konsisten membangun dan mengembangkan Surabaya dari berbagai aspek. Kerja keras itu pun berbuah manis, berbagai penghargaan nasional hingga internasional diraihnya.

Selain kabar Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Soetomo, Surabaya, masih ada artikel populer lainnya seperti kasus yang menerpa pelawak Qomar yang kedapatan memalsukan ijazah hingga kabar perceraian Song Hye Kyo dan Song Joong Ki.

Berikut adalah 5 artikel terpopuler di Kompasiana pekan ini:

1. Kamus Kepemimpinan Bu Risma Antarkan Surabaya Mendunia

Dalam kamus kepemimpinannya, tulis Kompasianer Mohammad Syarrafah, tiada kata libur untuk memperbaiki dan membangun Surabaya.

Jika melihat begitu berkembangnya Kota Surabaya di bawah kepemimpinan Tri Rismaharini selama 2 periode ini menurutnya yang dipikirkan hanyalah Kota Surabaya beserta kesejahteraan warganya.

"Usaha dan kerja keras memang tidak pernah mengkhianati hasil," tulisnya.

Salah satu penghargaan yang membanggakan adalah Lee Kuan Yew World City Prize. Sebuah ajang penghargaan tingkat internasional yang diberikan oleh Urban Development Authority (URA) dan Center Liveable Cities (CLC). (Baca selengkapnya)

2. Pondok Pesantren, Solusi Alternatif Atas Sengkarut Sistem Zonasi

Menyoal pemberlakuan sistem zonasi dalam PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) 2019, rupanya membuat beberapa orang tua terkendala pada beberapa hal teknis di lapangan.

Calon siswa yang nilainya bagus dan berprestasi, ternyata tidak diterima di sekolah yang dituju (baca: favorit) lantaran jarak antara rumah ke sekolah tidak memenuhi syarat zonasi.

Sistem zonasi berlaku pada sekolah negeri yang ada di bawah naungan Kemendikbud, sementara untuk MTSN dan MAN yang berada di bawah naungan Kemenag tidak berlaku.

"Hal yang sama (non-zonasi) juga berlaku untuk jalur pendidikan melalui Pondok Pesantren," tulis Kompasianer Agung Han.

Memilih menuntut ilmu di Pesantren memang butuh persiapan, keinginan itu sebaiknya muncul dari anaknya sendiri atau bisa inisiatif orangtua tapi disampaikan jauh hari. (Baca selengkapnya)

3. Ada "Try Out" CPNS, Mau Ikutan?

Apakah menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) sampai sekarang masih merupakan pekerjaan primadona bagi sebagian besar orang?

Tetapi kalau sampai ada "try out" bagi calon peserta pendaftar CPNS, bisa jadi memang keinginan menjadi abdi negara cukup tinggi.

Meski tawaran atau ajakan untuk mengikuti try out CPNS ini memang tidak diadakan oleh Badan Kepegawaian Nasional (BKN), akan tetapi "try out" ini bisa menjadi alternatif bagi kita yang berminat menjadi PNS untuk mendapatkan wawasan tambahan seputar seleksi penerimaan PNS.

"Mungkin bisa dianggap sebagai salah satu media berlatih atau ajang pemanasan sebelum melalui tahapan seleksi yang sesungguhnya," tulis Kompasianer Agil S. Habib. (Baca selengkapnya)

4. Surat Keterangan Lulus Tidak Identik dengan Ijazah

Dalam banyak hal, menurut Kompasianer Syahirul Alim, Surat Keterangan Lulus (SKL) hanya berlaku sementara dan dalam keadaan yang memaksa.

Apalagi sampai terjadi kasus dugaan pemalsuan ijazah yang menjerat mantan komedian kawakan Nurul Qomar yang menjabat sebagai rektor salah satu perguruan tinggi swasta di Brebes.

"Pengangkatan rektor sebagai pemegang jabatan tertinggi di suatu perguruan tinggi tidaklah sembarangan, apalagi hanya bermodalkan surat keterangan lulus (SKL) yang hampir-hampir tak mungkin diajukan sebagai syarat menjadi seorang pimpinan dengan jabatan paling bergengsi di suatu universitas," tulisnya.

Namun, yang kemudian menjadi pertanyaan apakah ini sarat akan nuansa politis? (Baca selengkapnya)

5. Mengapa "Couple Goals" Justru Berakhir dengan Perceraian?

Apa ada yang ingat tentang Hari Patah Hati Internasional pada 31 Oktober 2017?

Hari tersebut digagas oleh para fans untuk menggambarkan rasa patah hati atas pernikahan pasangan yang telah mencuri hati banyak orang lewat perannyadalam drama "Descendants of The Sun", Song Joong Ki dan Song Hye Kyo.

Kedua pasangan tersebut, dalam film, memerankan kisah cinta antara tentara dan dokter yang bertugas di daerah konflik.

Hubungan itu kemudian berlanjut kepada sebuah pernikahan sungguhan dan keduanya diberi julukan couple goals.

Namun siapa sangka pada 27 Juni 2019 keduanya dikabarkan berpisah.

Para fans seakan kembali dibuat patah hati, tetapi dengan sesuatu yang berbeda dan menyedihkan. (Baca selengkapnya)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com