Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, ada yang perlu diluruskan terkait informasi ini.
KOMPAS.com - Isu adanya jual-beli darah hasil donor dengan harga mahal menjadi viral di masyarakat. Kabar ini disebarkan di media sosial Facebook pada Minggu (23/6/2019) lalu.
Unggahan tersbeut dilengkapi dengan foto ilustrasi seseorang tengah melakukan donor darah.
Pengurus Pusat Palang Merah Indonesia (PMI) Bidang Unit Transfusi Darah dan Rumah Sakit Linda Lukitasari membantah kabar ini.
Salah satu akun di Facebook mengunggah sebuah konten yang menyebutkan adanya mafia darah yang melakukan praktek jual beli dengan harga tinggi.
Kabar ini menuai respons warganet lainnya. Hingga Kamis (27/6/2019) siang, unggahan itu telah dibagikan lebih dari 1.000 akun lain.
Berikut bunyi status yang ditulis akun tersebut:
Sejak Tau Rakyat Miskin Tetap Membayar Mahal Untuk Setetes Darah Demi Menyambung Hidup Mereka, Sampai Hari Ini Saya Tidak Pernah Lagi Ambil Bagian Dalam Acara Donor Darah masal...
Padahal Dulu Saya Rajin Melakukan Donor Darah Demi Kemanusiaan, Saya Berikan Darah Saya Gratis Tanpa Biaya, Lalu Kenapa Kenyataan Dilapangan Malah Diperjual Belikan? Dan Hanya Orang2 Mampu Saja Yang Diutamakan Karena Mereka Mampu Membayar?...
Ternyata Vampir Itu Kata Lain Dari Mafia Darah..!!!!
Pengurus Pusat Palang Merah Indonesia (PMI) Bidang Unit Transfusi Darah dan Rumah Sakit Linda Lukitasari menegaskan, praktik jual-beli darah sama sekali tidak dilakukan pihaknya.
"Untuk pelayanan darah tidak ada mafia atau jual-beli darah. Tapi ada sesuai peraturan pemerintah yang disebut Biaya Pengganti Pengolahan Darah (BPPD)," kata Linda saat dihubungi Kompas.com, Kamis (27/6/2019) sore.
BPPD merupakan biaya operasional yang digunakan untuk mengolah dan menyimpan darah agar terbebas dari infeksi menular.
"Untuk BPPD ini PMI menetapkan biaya per satu kantong darah sebesar Rp 360.000," ujar Linda.
Biaya BPPD juga ditanggung oleh pemerintah melalui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).
Masyarakat diimbau untuk tidak begitu saja percaya terhadap suatu informasi yang ada.
Baca juga: Viral Isu Darah Hasil Donor Diperjualbelikan, Ini Kata PMI
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.