JAKARTA, KOMPAS.com - Persatuan Gereja Indonesia (PGI) mengimbau seluruh masyarakat Indonesia, baik pemilih dan pendukung Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan pemilih dan pendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno untuk menghormati putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait sengketa hasil Pilpres 2019.
"Untuk sama-sama menghormati putusan MK ini yang bersifat final," kata Sekretaris Umum PGI Pdt Gomar Gultom dalam keterangan tertulis, Jumat (28/6/2019).
Gomar mengimbau seluruh pihak, baik para elite maupun pendukung Jokowi dan Prabowo untuk meneduhkan suasana dengan menunjukkan persahabatan sebagai sesama anak bangsa.
Baca juga: Usai Putusan MK, ICMI Berharap Pendukung Capres Tak Ribut di Medsos
"Saatnya para elite bangsa ini menunjukkan keteladanan berupa kedewasaan berpolitik di tengah-tengah masyarakat yang sempat terpolarisasi akibat kontestasi Pilpres lalu," ujarnya.
Gomar mengajak, seluruh elemen masyarakat yang masih berbeda pilihan politik untuk kembali bersatu menyambut Joko Widodo dan Ma'ruf Amin yang kemungkinan bakal memerintah lima tahun ke depan.
"Untuk bersatu menyambut kehadiran Bapak Joko Widodo dan Bapak KH Ma’ruf Amin untuk dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden Indonesia pada Oktober yang akan datang," ujarnya.
Gomar meyakini presiden dan wakil presiden terpilih nanti dapat merangkul seluruh masyarakat tanpa membeda-bedakan berdasarkan pilihan politik.
"Saya percaya Presiden dan Wakil Presiden terpilih akan dapat merangkul semua rakyat tanpa membedakan pilihan politik, dan bertindak sebagai Presiden yang mengayomi semua kelompok masyarakat," tuturnya.
Baca juga: Pasca Putusan MK, IHSG Dibuka Menguat 0,35 Persen
Selanjutnya, Gomar mengatakan, seluruh masyarakat Indonesia dapat memetik pelajaran berharga selama Pilpres yang lalu, dengan seluruh dinamika dan permasalahannya.
Untuk itu, ia meminta seluruh masyarakat terus menyempurnakan proses-proses demokrasi.
"Sebagai bangsa yang bermartabat, kita harus terus menyempurnakan proses-proses demokratisasi yang kita tempuh seraya semakin memperteguh komitmen kebangsaan kita," pungkasnya.