Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Isu Darah Hasil Donor Diperjualbelikan, Ini Kata PMI

Kompas.com - 27/06/2019, 18:55 WIB
Mela Arnani,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Masyarakat tengah dihebohkan dengan kabar adanya mafia darah yang melakukan praktik jual beli darah hasil donor.

Isu tersebut viral di media sosial Facebook, setelah salah satu akun mengunggah status yang menyebutkan adanya darah hasil donor diperjualbelikan pada Minggu (23/6/2019) lalu.

Unggahan tersebut hingga Kamis (27/6/2019) siang telah dibagikan lebih dari 1.000 akun lainnya.

Ini bunyi statusnya:

Unggahan yang viral di Facebook, menyebut adanya praktek jual beli darah hasil donor.Facebook Unggahan yang viral di Facebook, menyebut adanya praktek jual beli darah hasil donor.
Sejak Tau Rakyat Miskin Tetap Membayar Mahal Untuk Setetes Darah Demi Menyambung Hidup Mereka, Sampai Hari Ini Saya Tidak Pernah Lagi Ambil Bagian Dalam Acara Donor Darah masal...
Padahal Dulu Saya Rajin Melakukan Donor Darah Demi Kemanusiaan, Saya Berikan Darah Saya Gratis Tanpa Biaya, Lalu Kenapa Kenyataan Dilapangan Malah Diperjual Belikan? Dan Hanya Orang2 Mampu Saja Yang Diutamakan Karena Mereka Mampu Membayar?...

Ternyata Vampir Itu Kata Lain Dari Mafia Darah..!!!!

Baca juga: Wapres Kalla: Apabila Ada Bencana, PMI Bertahan sampai Akhir

Tanggapan PMI

Pengurus Pusat Palang Merah Indonesia (PMI) Bidang Unit Transfusi Darah dan Rumah Sakit Linda Lukitasari membantah adanya praktek jual beli darah ini.

"Untuk pelayanan darah tidak ada mafia atau jual beli darah. Tapi ada sesuai peraturan pemerintah yang disebuat Biaya Pengganti Pengolahan Darah (BPPD)," kata Linda saat dihubungi Kompas.com, Kamis (27/6/2019) sore.

Linda menjelaskan, BPPD merupakan biaya operasional untuk mengolah dan menyimpan darah guna mencegah infeksi menular.

"Untuk BPPD ini PMI (menetapkan biaya per) satu kantong darah sebesar Rp 360.000," ujar dia.

Pembiayaan tersebut juga ditanggung oleh pemerintah melalui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

Nasional
Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Tak Titip Program Tertentu untuk Dilanjutkan Gibran

Wapres Ma'ruf Amin Tak Titip Program Tertentu untuk Dilanjutkan Gibran

Nasional
Gibran Minta Petuah Saat Sowan ke Wapres Ma'fuf Amin

Gibran Minta Petuah Saat Sowan ke Wapres Ma'fuf Amin

Nasional
Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, TKN: Daripada Capek-capek PTUN

Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, TKN: Daripada Capek-capek PTUN

Nasional
Relaksasi HET Beras Premium Diperpanjang hingga 31 Mei 2024

Relaksasi HET Beras Premium Diperpanjang hingga 31 Mei 2024

Nasional
Gibran Disebut Masih Fokus di Solo, Undang Wapres Ma'ruf Resmikan Destinasi Wisata

Gibran Disebut Masih Fokus di Solo, Undang Wapres Ma'ruf Resmikan Destinasi Wisata

Nasional
Dewas Ungkap Klarifikasi Albertina Ho yang Dilaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Dewas Ungkap Klarifikasi Albertina Ho yang Dilaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Nasional
Nasdem-PKS Jajaki Kerja Sama Pilkada 2024, Termasuk Opsi Usung Anies

Nasdem-PKS Jajaki Kerja Sama Pilkada 2024, Termasuk Opsi Usung Anies

Nasional
KPK Duga Hakim Agung Gazalba Saleh Cuci Uang Rp 20 Miliar

KPK Duga Hakim Agung Gazalba Saleh Cuci Uang Rp 20 Miliar

Nasional
Gibran Bakal ke Istana Malam Ini, Bersama Prabowo?

Gibran Bakal ke Istana Malam Ini, Bersama Prabowo?

Nasional
Surya Paloh Sebut Nasdem dan PKS Siap Bergabung ke Pemerintahan Prabowo maupun Jadi Oposisi

Surya Paloh Sebut Nasdem dan PKS Siap Bergabung ke Pemerintahan Prabowo maupun Jadi Oposisi

Nasional
KPK Cek Langsung RSUD Sidoarjo Barat, Gus Muhdlor Sudah Jalani Rawat Jalan

KPK Cek Langsung RSUD Sidoarjo Barat, Gus Muhdlor Sudah Jalani Rawat Jalan

Nasional
Bertemu Presiden PKS, Surya Paloh Akui Diskusikan Langkah Politik di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Bertemu Presiden PKS, Surya Paloh Akui Diskusikan Langkah Politik di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Respons Jokowi dan Gibran Usai Disebut PDI-P Bukan Kader Lagi

Respons Jokowi dan Gibran Usai Disebut PDI-P Bukan Kader Lagi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com