Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tawa SBY dan Jusuf Kalla Saat Mengenang Ani Yudhoyono

Kompas.com - 27/06/2019, 10:05 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla bertakziah ke kediaman Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Rabu (26/6/2019).

Saat Ani meninggal dunia, Kalla mengalami gangguan usus yang mengharuskannya dirawat selama 10 hari di rumah sakit. Akibatnya, ia hanya bisa menitipkan salam kepada SBY melalui kedatangan istrinya, Mufidah Jusuf Kalla yang bertakziah lebih dulu ke Cikeas.

Saat baru saja keluar dari rumah sakit, ia mengatakan bakal bertakziah ke rumah SBY di Cikeas jika sudah pulih. Kalla yang belum sempat bertakziah saat istri SBY, Ani Yudhoyono mengembuskan napas terakhirnya pada 1 Juni, akhirnya membayar tuntas janjinya.

Kalla menemui SBY didampingi Ketua Tim Ahli Wakil Presiden Sofjan Wanandi, mantan Menteri Hukum dan HAM Hamid Awaludin, dan mantan Menteri Perdagangan M. Luthfi. Keduanya merupakan mantan menteri di era kepresidenan SBY.

Sedangkan SBY menyambut Kalla yang pernah mendampinginya sebagai Wakil Presiden periode 2004-2009 dengan ditemani mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh. SBY pun langsung menyalami Kalla.

Baca juga: Wapres Kalla Temui SBY di Cikeas

Tak seperti tamu lainnya yang biasa disambut SBY di pintu depan pendopo, Kalla diterima di pintu utama rumah. SBY lalu menanyakan kabar Kalla. Mobil VW Caravelle dengan plat nomor RI 2 itu pun terparkir persis di muka teras rumah SBY.

Layaknya dua sahabat yang lama tak bersua, SBY beberapa kali menepuk-nepuk punggung tangan Kalla. Keduanya tersenyum lama.

"Apa kabar Pak JK (Jusuf Kalla)?" tanya SBY.

"Baik, Pak," ujar Kalla.

Mereka lalu masuk ke rumah bersama para tamu yang lain. Pertemuan antara SBY dan Kalla berlangsung sekitar 40 menit.

SBY dan Kalla lalu keluar rumah dan menghampiri wartawan yang telah menunggu di depan teras. Kalla mempersilakan SBY untuk bicara lebih dulu. Namun SBY menyerahkannya kepada Kalla.

"Bapak saja," ucap SBY dengan suara yang masih serak.

Kalla lalu berbicara di depan awak media. Ia menceritakan maksud dan tujuannya datang ke rumah SBY.

"Saya datang untuk bersilaturahim dan menyampaikan sekali lagi duka cita yang dalam atas berpulangnya Ibu Ani. Saya baru datang karena juga sempat istirahat di rumah sakit sekaligus 10 hari, jadi baru sempat ke sini," papar Kalla.

Baca juga: Kisah di Balik Batik yang Menyelimuti Jenazah Ani Yudhoyono saat di RS

Wartawan lantas menanyakan kenangan membekas bersama Ani semasa hidupnya. Kalla menjawab almarhumah adalah sosok yang kerap memberikan pandangan-pandangan terbuka di saat menghadapi permasalahan. Kalla menambahkan Ani merupakan sosok istri yang baik.

Kalla mengungkapkan saat pertama-tama memenangi Pilpres 2004 bersama SBY, hampir tiap malam ia datang ke Cikeas untuk membahas formasi kabinet.

Awak media lalu bertanya kepada Kalla, masakan apa yang paling mengingatkannya dengan sosok Ani. Saat Kalla hendak menjawab, SBY yang awalnya enggan bicara, lebih dulu menimpali pertanyaan wartawan. SBY menimpalinya dengan tertawa.

"Nasi goreng, mie," ujar SBY lantas tertawa.

"Ya sangat sederhana kalau kami makan di sini," ujar Kalla.

SBY kembali menimpali jawaban Kalla sembari tertawa.

"Kerupuk, kerupuk," tutur SBY lalu kembali tertawa

Mendengar kata kerupuk, Kalla langsung teringat dengan kebiasaan SBY dan Ani yang selalu makan ditemani dengan kerupuk. Kalla lalu menceritakan sembilan kaleng kerupuk dengan isi yang berbeda milik Ani. Kesemuanya tersimpan di Istana Negara saat SBY dan Kalla memimpin pemerintahan.

"Dulu (SBY dan Ani) punya kerupuk sembilan kaleng. Jadi saya pernah makan di Istana 'Pak, Bapak punya kerupuk segala macam, diapain itu?' kata Kalla menirukan pertanyaannya ke SBY kala itu

"Saya bertanya, kenapa makan kerupuk? 'Ya kalau tidak ada bunyi-bunyi endak enak makannya," ujar Kalla menirukan jawaban SBY.

Baca juga: Harus Istirahat, Kalla Tak Hadiri Pemakaman Ani Yudhoyono

Mendengar cerita Kalla, SBY yang hampir tak pernah terlihat tertawa di depan kamera sepeninggalan istrinya, akhirnya tertawa lebar.

Wartawan lalu meminta SBY untuk memberikan pernyataan terkait pertemuannya dengan Kalla. SBY awalnya menolak. Namun akhirnya ia bersedia berbicara dengan suara yang masih serak.

"Saya masih menata hati ya. Melalui hari-hari yang berat ini. Saya berbincang-bincang dengan sahabat saya, Pak Jusuf Kalla tadi pernah berjuang kemana-mana mengatasi banyak masalah di negeri ini berdua," ujar SBY.

Ia lalu menceritakan berbagai kenangan bersama Kalla saat memimpin pemerintahan, mulai dari penanganan bencana hingga kenaikan harga BBM.

Baca juga: Saat Jusuf Kalla dan SBY Kenang Kerupuk Ani Yudhoyono...

Ia pun berkeinginan untuk berkolaborasi dengan Kalla agar bisa memberikan pandangan-pandangan yang baik kepada masyarakat untuk membangun Indonesia ke depan.

"Jadi kenang-kenangan kami indah sekali Pak Jusuf ya. Sama-sama berjuang untuk Indonesia. Sebagai orang tua, Pak Jusuf kalau sudah tepat kita berkomunikasi lagi. Apalah (nanti) yang kita sampaikan dan pandangan rakyat, pandangan orang tua untuk kebaikan negeri ini," ujar SBY. 

"Saya kira itu dulu yang bisa saya sampaikan ya. Terima kasih," sambung SBY.

Ia lalu mengantar Kalla pulang hingga memasuki mobil.

Baca juga: JEO-Selamat Jalan, Ibu Ani Yudhoyono...

Kompas TV Kebijakan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menuai kritik terkait penerbitan izin mendirikan bangunan (IMB) di Pulau D Hasil Reklamasi. Akan tetapi Wakil Presiden Jusuf Kalla menyebut kebijakan Anies justru kebijakan yang realistis.<br /> <br /> Menurut Wakil Presiden Jusuf Kalla, biaya yang telah dikeluarkan untuk melakukan reklamasi dan mendirikan 932 bangunan di lahan reklamasi tidaklah sedikit, mencapai triliunan rupiah, sehingga tidak bisa bangunan tersebut dibongkar. <br /> Kebijakan ini juga diyakini JK tidak akan membuat pengusaha terlalu merugi karena izin hanya diberikan untuk bangunan yang sudah berdiri, sementara pembangunan bangunan baru tetap tidak diizinkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com