Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Fasilitasi Polisi Periksa Novel Baswedan Kamis Besok

Kompas.com - 19/06/2019, 22:23 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali memfasilitasi penyidik Polda Metro Jaya untuk memeriksa penyidik senior KPK Novel Baswedan sebagai saksi.

Pemeriksaan ini untuk kepentingan penanganan kasus penyiraman air keras oleh orang tak dikenal terhadap Novel.

"Besok pada 20 Juni 2019 dijadwalkan pemeriksaan terhadap pegawai KPK, Novel Baswedan, di KPK," kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Rabu (19/6/2019).

Baca juga: Amnesty International Siap Bawa Kasus Novel Baswedan ke Kongres Parlemen AS

KPK, kata Febri, telah menerima surat dari Polda Metro Jaya. Penyidik akan didampingi tim gabungan yang sudah dibentuk oleh Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian.

"Jadi, besok akan dilakukan pemeriksaan. Tadi saya sudah cek juga, Novel akan hadir besok dalam pemeriksaan tersebut untuk menghargai proses hukum ini," kata Febri.

Menurut Febri, Novel sebelumnya juga sudah memenuhi pemeriksaan penyidik Polda Metro Jaya. Salah satunya saat ia masih dirawat di Singapura.

"Pemeriksaan penyidik sebenarnya sudah dilakukan dan informasi-informasi yang dibutuhkan itu sudah disampaikan. Tetapi, besok karena ada permintaan pemeriksaan kembali, Novel bersedia dan KPK memfasilitasi proses pemeriksaan itu di gedung KPK besok pagi pukul 10.00 WIB," kata dia.

Pada 11 April 2017, seusai melaksanakan shalat subuh di masjid tak jauh dari rumahnya, Novel tiba-tiba disiram air keras oleh dua pria tak dikenal yang mengendarai sepeda motor.

Baca juga: Kasusnya Dibawa ke Ranah Internasional, Ini Tanggapan Novel Baswedan

Cairan itu mengenai wajah Novel. Kejadian tersebut berlangsung begitu cepat sehingga Novel tak sempat mengelak. Tak seorang pun yang menyaksikan peristiwa tersebut.

Sejak saat itu, Novel menjalani serangkaian pengobatan untuk penyembuhan matanya. Ia harus beberapa kali bepergian dari Indonesia ke Singapura untuk menjalani pengobatan. Selama dua tahun, kasus ini belum tuntas.

Kompas TV Penyidik KPK, Novel Baswedan membenarkan bahwa dirinya meminta bantuan Amnesty Internasional di Amerika Serikat untuk membawa kasus yang menimpa dirinya ke Lembaga HAM PBB. Hal tersebut dilakukan Novel karena pengungkapan kasusnya di Mabes Polri tidak kunjung selesai. Novel menilai pemerintah dan penyidik polri tidak serius mengungkap kasus penyiraman air keras yang menimpa dirinya. Meskipun telah bergulir dalam 2 tahun terakhir. Menurut Novel tindakannya bukan sekedar memperjuangkan hak pribadi. Tapi juga urusan pemberantasan korupsi yang terlihat tidak didukung dengan membiarkan kasus penyidik KPK yang diserang tak tuntas. Laporan resmi telah diberikan Novel kepada Lembaga Hak Asasi Manusia di PBB. #NovelBaswedan #PBB #AmnestyInternasional
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Nasional
Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Nasional
Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasional
Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Nasional
PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

Nasional
Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Nasional
Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Nasional
Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Nasional
Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Nasional
Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Nasional
MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

Nasional
Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com