JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo akan mengangkat isu sampah plastik yang mencemari lautan saat menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-34 yang digelar di Thailand pada 20-23 Juni mendatang.
Wakil Menteri Luar Negeri AM Fachir mengungkapkan alasan kenapa Jokowi memilih isu tersebut untuk disampaikan di hadapan kepala negara tetangga di Asia Tenggara.
"Ya karena kita melihat kita negara yang lautnya besar dan itu juga (sampah plastik) kita merasakan dampaknya sekarang," kata Fachir usai rapat terbatas di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (19/6/2019).
Baca juga: Jokowi Akan Angkat Isu Sampah Laut di KTT ASEAN ke-34 di Thailand
Menurut Fachir, selain disampaikan dalam bentuk pidato oleh Jokowi, isu sampah plastik ini juga nantinya akan disampaikan dalam bentuk dokumen resmi.
"Itu nanti dalam bentuk dokumen intinya juga kesepakatan agar negara-negara ASEAN memiliki sikap yang sama, kerja sama untuk memitigasi sampah plastik," kata dia.
Menurut dia, dokumen tersebut fokus pada mitigasi atau pencegahan agar sampah plastik tak mencemari lingkungan. Jadi bukan langkah mengirim balik sampah laut ke negara asal.
"Kita hanya lebih fokusnya bagaimana memitigasi tatanan makin banyaknya sampah plastik di laut," kata dia.
Baca juga: Di KTT ASEAN, Jokowi Akan Ajak Negara Bersatu Hadapi Perang Dagang AS-China
Keinginan untuk mengangkat isu sampah plastik di laut sebelumnya disampaikan Jokowi saat membuka rapat terbatas membahas persiapan kunker ke KTT ASEAN dan KTT G-20, di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu siang.
Jokowi menilai isu mengenai sampah laut ini penting untuk diangkat dan menjadi perhatian kawasan.
"Berkaitan dengan combating marine debris, yang berkaitan dengan sampah laut, ini juga menjadi isu yang perlu kita angkat," kata Jokowi.