Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Akan Angkat Isu Sampah Laut di KTT ASEAN ke-34 di Thailand

Kompas.com - 19/06/2019, 14:27 WIB
Ihsanuddin,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo akan mengangkat isu sampah laut saat menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-34 yang digelar di Thailand pada 20-23 Juni mendatang.

Jokowi menilai isu mengenai sampah laut ini penting untuk diangkat dan menjadi perhatian kawasan.

"Berkaitan dengan combating marine debris, yang berkaitan dengan sampah laut, ini juga menjadi isu yang perlu kita angkat," kata Jokowi saat memimpin rapat terbatas membahas persiapan kunker ke KTT ASEAN dan KTT G-20, di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (19/6/2019).

Baca juga: Di KTT ASEAN, Jokowi Akan Ajak Negara Bersatu Hadapi Perang Dagang AS-China

Selain sampah laut, Jokowi juga akan bicara soal isu perang dagang antara Amerika Serikat dan China.

Menurut dia isu ini juga penting untuk diangkat karena berkaitan dengan stabilitas ekonomi di negara-negara Asia Tenggara.

"Kita harus mengajak negara ASEAN bersatu dalam mengantisipasi perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok," ujarnya.

Baca juga: Di KTT ASEAN-Amerika Serikat, Jokowi Serukan Perdamaian di Palestina Melalui Two State Solution

 

Terakhir, Jokowi juga mengaku akan membahas perdamaian di Rakhine State di hadapan para kepala negara negeri tetangga.

Hadir dalam rapat itu sejumlah menteri terkait, diantaranya Wakil Menteri Luar Negeri AM Fachir, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri ESDM Ignasius Jonan, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko Moeldoko dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno.

Kompas TV Rabu (14/11) pagi ini, para pemimpin negara-negara Asia Tenggara yang tergabung dalam ASEAN, bertemu dengan Perdana Menteri Australia, Scott Morrison.<br /> Dalam jamuan informal, Perdana Menteri Australia menemui para pemimpin ASEAN, termasuk Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo. Pertemuan ini terjadi di tengah perbincangan soal kemitraan ekonomi komprehensif regional, yang melibatkan negara-negara anggota ASEAN dan 6 negara asia pasifik lainnya, termasuk Australia. Alotnya pembahasan perjanjian perdagangan bebas ini membuat banyak yang pesimistis, negosiasi bakal rampung akhir tahun ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com